blank
Yulianto Prabowo (kanan), saat memaparkan data vaksinasi Covid-19 di beberapa daerah, saat mengikuti Rakor Percepatan Penanganan Covid-19, di Ruang Rapat Gedung A Lantai 2 Kantor Gubernur, Senin (8/11/2021). Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Capaian vaksinasi covid-19 pada tujuh daerah di Jawa Tengah, terus didorong. Mereka diminta melakukan percepatan dua kali lipat dari target sebelumnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menuturkan, ketujuh daerah yang capaian vaksinasinya masih kurang dari 50 persen, di antaranya Banjarnegara (40,54%), Tegal (44,09%), Purbalingga (44,56%), Pemalang (46,79%), Wonosobo (47,20%), Jepara (47,21%) dan Batang (48,84%).

”Harus ada akselerasi, untuk menaikkan dua kali lipat. Kalau misalnya kemarin bisa 10 ribu orang, kini harus sehari jadi 20 ribu orang. Kalau tidak seperti itu, tidak akan selesai pada akhir tahun ini,” ujar Yulianto, seusai Rakor Percepatan Penanganan Covid-19, di Ruang Rapat Gedung A Lantai 2 Kantor Gubernur, Senin (8/11/2021).

BACA JUGA: Truk Tangki Tabrakan dengan Truk Box, 1 Meninggal Dunia, 2 Luka Parah

Hingga saat ini, capaian vaksin di Jateng sudah mencapai 18.079.005 orang, atau sekitar 62,9 persen. Pihaknya optimistis, dapat menyelesaikan target vaksinasi di akhir tahun ini.

”Saya kira ini sudah bagus, optimistis akhir tahun ini bisa 100 persen, dengan catatan yang di bawah 50 persen ada percepatan-percepatannya,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menyampaikan, selain percepatan vaksinasi, semua kepala daerah untuk mengecek betul masa kedaluwarsa vaksin. Tidak boleh lagi terjadi ada vaksin yang kedaluwarsa di wilayahnya.

BACA JUGA: Kapolres Magelang Minta Anggotanya Amalkan Nilai-nilai Tri Brata dan Catur Prasetya

”Untuk Astrazeneca kita ingatkan ke daerah-daerah yang dapat alokasi banyak, seperti Kabupaten Magelang. Awas expired, jangan sampai terjadi persoalan seperti minggu lalu. Nanti mubazir,” pesan dia.

Kalau memang ada daerah yang mendapat vaksin banyak dan kedaluwarsanya sudah dekat, mereka harus mengitung, apakah mampu menyelesaikan. Kalau tidak, dia meminta segera angkat tangan, dan jatah vaksinnya akan digeser ke daerah lain yang membutuhkan.

”Tapi kita minta izin, agar alokasinya tidak ditetapkan pemerintah pusat. Biarkan kami saja dari pemprov yang mengalokasikan. Karena kami tahu persis daerah mana yang butuh percepatan,” tandasnya.

Riyan