Mahmuda bersama para guru pegiat literasi.

JEPARA (SUARABARU.ID) – Rumah Literasi RA Kartini yang didirikan Yayasan Kartini Indonesia merupakan sebuah mimpi besar untuk terus meneladani dan menghidupkan gagasan R.A. Kartini yang sering kali terpinggirkan bahkan dilupakan orang saat memperingati hari kelahirannya yang lebih mengedepankan kemeriahan.

Indratik, Guru SDN 1 Sekuro.

“Padahal banyak gagasan beliau yang masih relevan dengan konteks persoalan saat ini,” ujar Mahmuda, salah satu guru SD di Jepara yang memiliki banyak prestasi saat diminta tanggapannya usai mengikuti deklarasi pendirian rumah literasi yang terletak di Dukuh Margokerto, Desa Bondo Kabupaten Jepara.

Ia menyebut, kegiatan yang dikembangkan oleh Yayasan Kartini Indonesia ini sangatlah positif. “Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi perpustakaan, pelatihan menulis, permainan tradisional, diskusi, mendongeng dan diskusi,” ungkapnya .

Ini juga menjadi salah satu alternatif sarana belajar bagi guru, dan juga bagi anak-anak, remaja dan pemuda. Bukan hanya mengalihkan mereka dari ketercanduan gadget yang sangat merubah karakter, tetapi juga membangun sikap kritis atas teknoligi.

Sementara Indriatik, Guru SD Negeri 1 Sekuro menyebut kegemaran berliterasi merupakan awal dari terbukanya ilmu pengetahuan dan bahkan budi pekerti. “Melalui literasi kita dapat menyerap bermacam-macam ilmu pengetahuan yang akan mengantar kita ke dunia yang lebih luas,” ujarnya saat diminta tanggapannya terkait keberadaan Rumah Literasi RA Kartini Jepara

Minimnya kegemaran literasi pada anak-anak menurut Indriatik merupakan tanggung jawab bersama berbagai pihak. “Rumah literasi ini semoga menjadi wadah bersama para pemangku kepentingan dan masyarakat untuk mengembangkan literasi bagia nak-anak kita,” harapnya.

ua