blank
Miniatur perahu sesaji Lomban Jepara diangkat menuju perahu pelarung

JEPARA (SUARA BARU. ID) – Puncak Pekan Syawalan di Jepara  ditandai dengan larungan sesaji berupa kepala kerbau dan 25 ubarampe-nya. Tradisi itu digelar di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu, Rabu ( 17/4-2024).

 

Acara yang dikenal dengan Lomban Jepara ini telah menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Indonesia sejak tahun 2020 bersama Perang Obor Tegalsambi dan Jumbul Tulakan.

 

Prosesi larungan dimulai dengan acara seremonial yang berlangsung di TPI Ujungbatu. Tampil sebagai pembuka, tari Sernimi oleh anak nelayan yang diiringi Muaraja Percusion.

blank
Tari Sernimi, tari khas nelayan Jepara

Di samping Pj. Bupati Edy Supriyanta, hadir juga Ketua DPRD Haizul Ma’arf, Dandim 0719/Jepara Letkol M. Husnur Rofiq, Kapolres A.K.B.P. Wahyu Nugroho Setyawan, Sekda Jepara Edy Sujatmiko, dan para kepala perangkat daerah.

 

Dalam sambutannya, Pj. Bupati Edy Supriyanta menyatakan bahwa Pesta Lomban adalah event budaya yang diwariskan oleh leluhur sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Jepara terhadap limpahan rezeki yang dikaruniakan oleh Tuhan. “Karena itu harus terus dilaksanakan,” ujar Edy Supriyanta

blank

Sedangkan Ketua Himpunan Nelayan seluruh Indonesia, Sudiyatno, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang sudah memperhatikan tradisi nelayan Jepara dan bahkan kemudian mengembangkannya. Sudiyatno  juga meminta agar muara sungai Kali Wiso yang telah dangkal dikeruk. Juga muara sungai lainnya

“Sebab muara sungai yang dangkal sangat mengganggu aktivitas nelayan, ” tuturnya

Setelah lantunan doa, pelarungan sesaji dimulai dengan mengangkat sesaji kepala kerbau yang diletakkan di dalam miniatur perahu ukuran 4 m x 90 cm diiringi dengan gending Kebogiro.

 

Nampak sembilan nelayan mengangkat sesaji tersebut menuju perahu yang akan membawa sesaji itu ke kawasan perairan Pulau Bokor untuk dilarung. Miniatur perahu dibuat oleh Agus Mardiko.

blank

Di belakang sesaji nampak Pj. Bupati bersama Forkopinda Jepara dan para tamu undangan yang akan ikut melarung.

 

Sementara puluhan perahu yang dipenuhi penumpang nampak hilir mudik di seputaran perairan Ujungbatu yang dulu dikenal sebagai teluk Jepara.

 

Hadepe