blank
Bupati Magelang (tengah) mengamati bantuan alat kesehatan, hari ini. Foto: eko

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)- Yayasan BUMN Untuk Indonesia menyerahkan bantuan alat kesehatan (alkes) senilai Rp 600 juta untuk mendukung penanganan Covid-19 di Kabupaten Magelang. Bantuan itu diterima Bupati Zaenal Arifin di rumah dinasnya, Senin (27/9).

Ketua Yayasan BUMN Untuk Indonesia, Harjawan Balaningrath menjelaskan, penyerahan bantuan berupa alkes itu untuk mendukung penanganan Covid-19 di Kabupaten Magelang. Disebutkan, yayasan  didirikan sejak 2019. Namun karena adanya Pandemi Covid-19, maka oleh Kementerian BUMN dijadikan kendaraan dalam mencari bantuan untuk penanganan Covid sejak awal pandemi.

“Kami memberikan bantuan ini di Magelang ada maksudnya juga, agar daerah pariwisata di Kabupaten Magelang bisa mulai bergerak sehingga ekonomi lebih cepat kembali seperti semula,” jelasnya.

Dia menyampaikan, ada hal penting yang disampaikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, walau Covid-19 saat ini sudah mulai melandai jangan pernah melupakan protokol kesehatan. Supaya jangan sampai ada gelombang berikutnya. “Gelombang berikutnya sudah dialami oleh Singapura, Australia, Vitenam. Rata-rata mereka sudah merasakan gelombang ke tiga. Jangan sampai ini terjadi juga di Indonesia sehingga ekonomi kita makin terpuruk,” katanya.

Ada 23 jenis alat kesehatan yang diserahkan kepada Kabupaten Magelang. Di antaranya oxygen concentrator, masker medis 3 play, thermogun, oxymeter, kursi roda, tabung oksigen, dan tensi darah digital, dengan total nilai Rp 626.508.330.

Bupati Zaenal Arifin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Yayasan BUMN Untuk Indonesia yang telah mengalokasikan bantuan alkes di wilayah Kabupaten Magelang. Dia berharap bantuan itu bisa menambah semangat untuk membangun Kabupaten Magelang di sektor kesehatan.

“Kami beserta jajaran TNI-Polri bahu membahu dalam penanganan Covid-19. Sampai hari ini terkonfirmasi positif di Kabupaten Magelang terus mengalami penurunan yang cukup signifikan. Terakhir jumlah terkonfirmasi positif 99 orang,” katanya.

Sedangkan terkait geliat pariwisata, Dinas Pariwisata sudah melakukan simulasi di sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Magelang. Dengan harapan apabila Kabupaten Magelang sudah berada pada PPKM level II, maka segera bisa melakukan aktivitas kembali.

“Kami sangat berharap tidak ada gelombang lagi, sehingga sektor pariwisata bisa berjalan normal kembali,” pungkasnya.

Eko Priyono