blank
Kendaraan berjalan melambat melalui rob di Kecamatan Sayung, Pantura Semarang-Demak, Rabu 17 April 2024. (Foto: Diaz Aza)

DEMAK (SUARABARU.ID) – Rob makin sering menggenang di jalur Pantura Semarang-Demak, tepatnya Kecamatan Sayung, Demak.

Rob sepanjang sekira 500 meter, menggenangi jalur Pantura Semarang-Demak, di depan PT HIT (Polytron), Rabu 17 April 2023, malam.

Pantauan di lapangan, bahkan rob menggenang di dua jalur, arah Semarang ke Demak dan sebaliknya.

Kedalaman air di jalan nasional itu bisa setengah ban kendaraan roda empat.

Imbasnya kemacetan panjang pun terjadi hingga mengular sampai Pantura Kaligawe.

“Banjir rob sudah beberapa hari ini, sore hari air mulai naik,” kata Idin, pengendara yang melintas.

Menurutnya, rob di titik tersebut sudah semakin sering terjadi meskipun jalan beton sudah ditinggikan beberapa tahun ini.

Pengguna jalan bisa memiloh jalur alternatif melalui Jalan Majapahit (Pedurungan), hingga Mranggen dan Onggorawe (Demak).

Seperti diketahui rob di Demak terjadi seiring perubahan iklim dan penurunan tanah yang kian memprihatinkan. Ditambah banyaknya industri di Pantura Demak dengan penggunaan air tanahnya.

Pemukiman, sawah, dan tambak, di sekitar pantura juga semakin tenggelam. Tak hanya di Kecamatan Sayung, namun semakin ke Timur di Kecamatan Karangtengah, Guntur, Bonang.

Dampaknya, makin banyak tambak dan sawah makin tidak produktif digarap petani, dan petambak.

Masyarakat mulai kehilangan potensi penghasilan dari garapan sawah dan tambak mereka. Sementara mereka tetap harus membayar pajak tanahnya.

Diaz Aza