Gerebeg Ketupat Dusun Dawung
Dalam hitungan kurang dari lima menit, sebanyak 2.000 ketupat yang ada di gunungan ketupat dan berisi uang langsung ludes diperebutkan masyarakat yang menyaksikan Gerebeg Ketupat . Gerebeg Ketupat tersebut digelar masyarakat Kepala Dusun Dawung, Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang,Minggu ( 14/4/2024). Foto: W. Cahyono

KOTA MUNGKID( SUARABARU.ID)- Masyarakat Dusun Dawung, Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang menggelar tradisi yang cukup unik, yakni gerebeg ketupat. Gerebeg ketupat tersebut digelar pada hari keempat Lebaran atau Minggu (14/4/2024).

Namun, ribuan ketupat yang disusun menjadi sebuah gunungan tersebut bukan ketupat yang berisi beras lalu dimasak dan biasa dihidangkan saat Lebaran. Melainkan selonsong ketupat yang  terbuat dari  janur ( daun muda pohon kelapa) yang berisikan uang dan diperebutkan masyarakat yang hadir.

“Gerebeg ketupat ini dilaksanakan sebagai wujud syukur atas kebahagian yang diraih setelah selama satu bulan penuh menjalankan puasa. Selain itu, juga sebagai wujud syukur warga untuk dapat memberikan sedikit uangnya kepada masyarakat banyak yang menyaksikan acara tersebut,” kata Wisik, Kepala Dusun Dawung, Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, di sela-sela acara tersebut,  Minggu ( 14/4/2024).

Wisik mengatakan,  gunungan ketupat tersebut mempunyai tinggi sekitar tiga meter, sedangkan jumlah selongsong ketupat yang ditempelkan di gunungan tersebut, mencapai sekitar 2.000 buah selongsong ketupat.Uang yang dimasukkan ke dalam selongsong ketupat tersebut sangat bervariasi nominalnya, yakni mulai dari uang pecahan Rp 1.000 hingga Rp 100.000.

Wisik mengatakan, ke- 2000 selongsong ketupat tersebut yang membuat para remaja Dusun Dawung dan dibagikan kepada masyarakat sehari sebelum gerebeg ketupak tersebut dilaksanakan. Kemudian, masyarakat secara sukarela mengisi selongsong ketupat tersebut dengan uang mulai dari pecahan Rp 1.000 hingga Rp 100.000.

Menurutnya, tradisi gerebeg ketupat  tersebut dilakukan masyarakat Dusun Dawung,  sebagai salah satu ajang silaturahmi antarwarga sekaligus memeriahkan Hari Raya Lebaran.

Agung, salah satu penonton acara tersebut mengaku senang bisa mendapatkan satu buah ketupat yang diperebutkan, meskipun nominal uang yang ada di selonsong ketupat tersebut hanya berisi uang pecahan Rp 2.000.

“ Saya ikut menonton acara ini baru dua kali. Dan, baru sekali ini mendapatkan ketupat yang berisi uang dengan nominal Rp 2.000,”katanya.

Prosesi gerebeg  ketupat tersebut di awali dengan  penjemputan gunungan ketupat yang diletakkan di serambi Masjid Darussalam kampung setempat  oleh Kepala Dusun Dawung dan seluruh perangkat desa dan perangkat kampung setempat.

Gunungan ketupat yang dibawa dari masjid setempat, selanjutnya dikirab keliling dusun kemudian gunungan tersebut diperebutkan oleh masyarakat yang menyaksikan. Dalam hitungan kurang dari lima menit, sebanyak 2.000 ketupat yang ada di gunungan tersebut, langsung ludes diperebutkan. W. Cahyono