blank
Halal bihalal anggota PGRI se-Korwil Jepon. Rabu, 17 April 2024. Foto: Kudnadi Saputro Blora

BLORA (SUARABARU.ID) —  Masih dalam suasana Lebaran 2024, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengadakan Halal Bihalal pengurus bersama guru-guru se-Korwil PGRI Jepon, Rabu, 17 April 2024, bertempat di gedung PGRI Jepon.

Hadir dalam Halal Bihalal tersebut, Bupati Blora, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora dan pengurus PGRI Blora.

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Sunaryo, S.Pd., M.Si., mengajak kepada kepada semua pihak yang memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan pelayanan bidang pendidikan di Kabupaten Blora, untuk  meningkatkan kinerjanya,  baik sebagai guru, pengawas, maupun tenaga teknis.

“Peningkatan kinerja itu salah satunya bisa diukur dari memastikan bahwa tidak ada siswa drop out atau putus sekolah. Memastikan bahwa peserta didik yang lulus melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan nilai kelulusan makin meningkat,” jelas  Sunaryo.

Pihaknya meminta agar para pengawas, kepala sekolah dan guru bisa ikut aktif dalam penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS). Sehingga angka anak tidak sekolah di Kabupaten Blora semakin berkurang.

“Semuanya saja, saya minta agar bisa menyisir keberadaan ATS dengan basis data SILAT. Setelah itu mengajak ATS untuk kembali ke sekolah, baik ke sekolah formal maupun non formal (kesetaraan). Dalam hal ini kita akan bekerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk melaksanakan program Kejar Paket A, Paket B, maupun Paket C,” imbuh Sunaryo.

Kepada para pendidik, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, juga menekankan untuk tidak mudah meninggalkan kelas atau sekolah dengan alasan yang tidak jelas,  sehingga sekolah tidak sering kosong jam.

“Sering meninggalkan kelas atau sekolah dengan alasan kepala sekolah dan guru banyak acara keluar,” ujar Sunaryo.

Sementara itu, Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., menyampaikan bahwa dalam rangka memberikan layanan pendidikan terbaik kepada masyarakat, Bupati Blora, minta kepada para guru di Blora, untuk ikut mengatasi anak tidak sekolah (ATS) di wilayah kerjanya masing-masing.

“Saya pesan jangan sampai ada anak-anak di sekitar kita yang tidak sekolah,  pastikan bahwa anak usia sekolah harus bersekolah,” pinta Bupati Blora.

Biaya, Koordinasi Dinas

Bupati Blora meminta kepada Dinas Pendidikan  untuk memastikan anak usia sekolah di sekitarnya harus bersekolah dan tidak ada yang putus sekolah.

Kepada para guru,  Bupati Blora meminta agar bisa mendata di wilayahnya jika ada anak yang tidak mampu sekolah dan mengajak mereka agar mau untuk sekolah.

“Saya harap bapak ibu guru semua bisa juga melihat sekitarnya (kampung tempat tinggal).  Jika ada anak yang tidak sekolah atau putus sekolah untuk dilaporkan dan dibujuk untuk sekolah kembali,” ujar  Bupati Blora.

“Jika alasannya biaya, hal itu nantinya bisa dikoordinasikan dengan dinas agar anak – anak yang masih di usianya masih sekolah bisa mendapatkan haknya untuk tetap belajar,” kata Bupati Blora.

Terkait halal bihalal yang digelar Korwil PGRI Jepon, Bupati Blora menyatakan, melalui budaya halal bihalal, pihaknya meminta  menjadikan bulan Syawal sebagai semangat untuk berusaha menuju fitri dengan  memaafkan satu sama lain.

“Kami menyadari sepenuhnya, masih banyak kekurangan. Untuk itu, kami beserta seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Blora meminta maaf apabila masih terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan. Mari kita satukan langkah, tingkatkan semangat kebersamaan, saling mengingatkan dan saling membantu dalam Sesarengan mBangun Blora,” ucap Bupati Blora. Kudnadi Saputro