KOTA MUNGKID ( SUARABARU.ID):Animo pengunjung untuk naik ke bangunan Candi Borobudur selama masa Ramai Lebaran cukup tinggi. Bahkan, dari kouta yang disediaan sebanyak 1.200 orang per harinya, masih banyak yang tidak bisa naik karena kouta selalu habis.
“Penyesuaian tiket tanda masuk naik ke bangunan candi selama selama masa Ramai Lebaran ini, tidak menyurutkan minat pengunjung untuk naik ke monument candi. Minat pengunjung untuk naik ke monument candi cukup tinggi, dan okupansinya mencapai 100 persen setiap harinya,”kata General Manajer PT Taman Wisata Candi Borobudur, Jamaludin Mawardi, Sabtu ( 13/4/2024).
Jamal mengatakan, selama musim Ramai Lebaran ini pihaknya melakukan penyusaian tiket naik ke bangunan candi, yakni untuk yakni, Rp 150.000 untuk wisatawan domestik dewasa, Rp 90.000 untuk anak-anak, sementara untuk turis mancanegara adalah Rp 500.000 untuk dewasa dan Rp 350.000 untuk anak-anak.
Sedangkan, untuk tiket masuk regular atau hanya sampai di pelataran candi, tidak ada kenaikan, yakni tetap Rp 50.000 per orang wisatawan domestik dewasa, Rp 25.000 untuk anak-anak. Sedangkan untuk wisatawan asing Rp 225.000 (anak-anak) dan untuk dewasa Rp 375.00..
Ia menambahkan, selama masa Ramai Lebaran 2024 ini sejak 8 April hingga 12 April kemarin, tercatat sebanyak 33.143 orang berkunjung ke Candi Borobudur. Selama empat hari terakhir tersebut, tercatat paling tinggi angka kunjungan terjadi pada H+2 Lebaran atau Jumat ( 12/4) kemarin, yakni sebanyak 15.000 orang.
“Selama musim Ramai Lebaran ini, kami juga menyuguhkan sejumlah hiburan tambahan. Seperti, kesenian angklung,musik keroncong, pantomime, kesenian tradisional, wayang serangga dan edu kriya,” imbuhnya.
David, salah satu pengunjung dari Serang, Jawa Barat mengaku senang bisa berkunjung ke Candi Borobudur dan bisa naik ke bangunan candi peninggalan abad VIII tersebut.
“Ini merupakan kunjungan kedua kalinya. Saat pertama kali ke candi tidak bisa naik ke bangunan candi karena koutanya sudah habis. Dan, untuk kedua kalinya ini sangat senang karena bisa naik ke bangunan candi,”katanya. W.Cahyono