blank
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, meninjau sejumlah stan di Semarang Lokal Market, Rabu (5/5/2021). (foto:dok/ist)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Anak-anak muda Semarang membuktikan dirinya punya potensi besar di bidang industri kreatif. Itu dibuktikan dengan Gelaran Semarang Lokal Market (Selamat) di MG Setos Semarang 3 – 9 Mei 2021.

Sebanyak 68 tenant menampilkan berbagai macam produk kreatif, mulai dari clothing line, kerajinan, hingga sejumlah karya seni. Tak ketinggalan, di bagian panggung pertunjukan juga memberi kesempatan 26 musisi lokal Kota Semarang unjuk gigi membawakan karyanya.

Anantyo Seto Pambudi dari EO Makarya selaku penyelenggara mengatakan, berbagai komunitas juga terlibat dalam penyelenggaran kegiatan, seperti komunitas penyedia second brand premium (thrifting), kuliner, hingga kerajinan tangan. Kegiatan tersebut dibuka mulai pukul 15.00 WIB sampai 23.00 WIB.

“Melalui acara ini kami ingin membuktikan bahwa Kota Semarang membutuhkan market place offline. Kalau di kota lain kan juga ada market seperti di Jakarta, Jogja, Bandung, sementara itu Semarang cuma ada Pasar Bulu, Johar, dan Karangayu. Kami beda dengan UMKM yang mendapat bantuan pemerintah, kalau kami benar-benar dari lokal,” kata Anantyo.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang datang berkunjung, Rabu (5/5/2021), mengaku sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan Selamat tersebut. Dirinya mendorong brand lokal untuk bisa berkembang dan maju.

Lebih jauh, wali kota meminta sejumlah pusat perbelanjaan di ibu kota Jawa Tengah untuk dapat memberi ruang yang lebih kepada para pebisnis lokal. Hal tersebut dikatakannya dapat melalui penyelenggaraan bazaar, pameran, atau juga ruang khusus di area masing – masing pusat perbelanjaan itu sendiri.

“Dengan semakin banyak pebisnis lokal hadir di pusat perbelanjaan, maka potensi peningkatan valuasi dari bisnis yang sedang dirintis juga dapat semakin besar,” kata wali kota yang biasa disapa Hendi ini.

Menurut Hendi, ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang bisa diharapkan berkontribusi besar dalam membangkitkan ekonomi Kota Semarang saat ini. Dengan sentuhan – sentuhan kreatif, added value atau nilai tambah pada produk yang dihasilkan memiliki potensi yang besar untuk menggenjot laju pertumbuhan ekonomi.

“Agar sektor ekonomi kreatif bisa berkembang lebih cepat, harus ada ruang yang lebih agar pasar dari produk – produk yang dihasilkan lebih terbuka lebar. Bisa dengan penyelenggaraan pameran seperti ini, atau bisa ada ruang khusus di department store yang didedikasikan untuk pengembangan brand – brand lokal dari Kota Semarang,” tegasnya.

Sejalan dengan itu, Hendi pun tidak menuntup kemungkinan untuk memberikan insentif pada pebisnis lokal, agar kemudian mendapat dukungan dari berbagai sisi agar dapat lebih cepat berkembang.

“Pemerintah Kota Semarang akan membuka jalur komunikasi dan fasilitas yang diperlukan dalam pengembangan usaha lokal, baik itu dari sisi permodalan, pelatihan, pemasaran, atau bahkan juga keringanan pajak,” ungkap Hendi.

Hery Priyono