blank
Ganjar menyampaikan usulan kepada PT Jasa Marga, untuk memberdayakan warga setempat, guna mengelola rest area jalan tol. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta rest area di sejumlah tol baru, dikelola masyarakat. Dengan begitu, maka masyarakat dapat ikut merasakan manfaat dari pembangunan itu.

Hal ini disampaikan Ganjar secara langsung, kepada para petinggi PT Jasa Marga, pelaksana sejumlah proyek tol Jateng di kantornya, Selasa (23/2/2021). Dalam kesempatan itu, jajaran Direksi PT Jasa Marga melaporkan tentang progres pembangunan proyek jalan tol di Jateng, di antaranya pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta dan Bawen-Yogyakarta.

”Saya minta beberapa aspek diperhatikan, terkait pembangunan jalan tol ini. Misalnya pemanfaatan rest area, kami minta agar pemkab dan desa dilibatkan. Kalau bisa mereka menjadi pemilik, bisa mengelola atau mungkin jadi investor,” kata Ganjar.

BACA JUGA: Semarang Kembali Dilumpuhkan Banjir

blank
Direktur Pengembangan PT Jasa Marga, Arsal Ismail (kanan) menyatakan, akan segera menindaklanjuti saran yang disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Foto: dok/ist

Dengan begitu, maka masyarakat bisa merasakan dampak dari pembangunan itu. Selain itu, program menjadikan rest area sebagai pusat penjualan UMKM juga bisa terwujud. ”Kalau bisa rest area-rest area itu betul-betul dialokasikan untuk mereka tanpa membebani. Kalau dulu kan ada sewanya, dan sewanya mahal. Maka saya minta ke depan UMKM betul-betul disediakan ruang dan gratis,” tegasnya.

Selain itu, Ganjar juga memberikan sejumlah masukan, di antaranya sosialisasi dan edukasi pembangunan tol pada masyarakat. Sejumlah permasalahan seperti pembebasan lahan yang kemungkinan muncul, harus diselesaikan dengan baik.

”Selain itu persoalan sosial harus diperhatikan, akses jalan, akses saluran air dan sebagainya. Jangan sampai karena pembangunan tol, ada warga yang terasingkan dari komunitasnya, dan itu sudah terjadi di Brebes dulu,” tegasnya.

BACA JUGA: Tempat Pengungsian di Aula Kecamatan Pekalongan Barat Disekat, Guna Cegah Klaster Baru

Ganjar juga mewanti-wanti kontraktor, agar memperhatikan timbunan yang akan digunakan untuk pembangunan itu. Pasalnya, selama ini timbunan jalan tol justru menimbulkan masalah lingkungan.

”Persoalan timbunan juga harus diperhatikan, karena ini ada hubungannya dengan galian C. Jangan sampai lingkungan rusak, juga cara angkutnya yang sembarangan, membuat jalan juga rusak. Saya minta ada koordinasi dengan tim kami, agar dicarikan solusi terbaik,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan PT Jasa Marga, Arsal Ismail menegaskan, pihaknya siap menindaklanjuti saran Ganjar itu. Dia akan segera berkoordinasi dengan pemda-pemda terkait yang dilintasi jalan tol, untuk pengelolaan rest area.

BACA JUGA: Pemkab Kudus Terus Optimalkan Penyedotan Genangan Banjir

”Tentu kami akan tindaklanjuti, kami akan bekerja sama dengan pemda-pemda setempat. Kami akan beri kesempatan untuk UMKM, karena sesuai aturan itu memang ada kesempatan 30 persen bagi pelaku UMKM. Nanti biar pemda yang mengatur,” ungkap dia.

Terkait progres pembangunan jalan tol Solo-Yogya dan Bawen-Yogya, Arsal menyatakan, sampai saat ini terus berjalan. Untuk Solo-Yogya, pembangunan seksi satu rencananya dilakukan pada triwulan kedua tahun ini.

”Untuk proses pembebasan tanah, sebagian sudah selesai. Kami targetkan triwulan kedua sudah bisa dilakukan konstruksi. Kalau tol Bawen-Yogyakarta, masih penetapan panlok. Harapannya, September sudah mulai bisa pembayaran pembebasan lahan. Tapi secara keseluruhan, dua ruas tol baru itu ditargetkan rampung pada 2024,” tukas dia.

Riyan-Sol