blank
Ilustrasi pembayaran menggunakan metode QRIS. Foto: Freepik

Oleh: MG Westri Kekalih Susilowati

blank
MG Westri Kekalih Susilowati. Dosen FEB Unika Soegijapranata Semarang

Interkoneksi pembayaran QR antar negara, selain meningkatkan hubungan perekonomian juga menjadi media peningkatan dan perluasan akses pasar bagi pelaku usaha dari negara-negara yang terhubung. Bagi usaha mikro dan kecil, interkoneksi ini berpotensi menciptakan konsumen baru. Bank Indonesia memberi kado istimewa untuk bangsa Indonesia di hari ulang tahunnya yang Ke-78, yakni QRIS Cross Border, fitur dalam sistem pembayaran QRIS yang memungkinkan transaksi lintas negara menggunakan QR Code.

Sistem Pembayaran Digital

Sistem pembayaran dengan uang menggantikan sistem pertukaran barter. Sebelum mengenal uang, pertukaran dilakukan dengan menukar barang dengan barang atau barter. Barter mensyaratkan adanya pihak yang diajak bertukar, kedua belah pihak saling membutuhkan, nilai barang sama, dan keberadaan barang yang saling dibutuhkan. Proses pertukaran menjadi sangat sulit.

Pada tahun 570-546 SM, pada masa Croesus adalah tonggak sejarah dimulainya pencetakan uang sebagai alat perantara tukar menukar. Dengan munculnya uang, proses pertukaran menjadi jauh lebih mudah. Hambatan-hambatan barter dapat diretas oleh uang. Dalam perkembangannya, uang tidak saja merupakan alat tukar, tetapi juga merupakan satuan hitung dan alat penimbun nilai.

Baca Juga:Transformasi Nilai 2024

Seiring dengan perkembangan teknologi, sistem pembayaran mengalami perubahan. Kehadiran uang secara fisik tidak multak dibutuhkan dalam sebuah transaksi. Didasarkan pada basis teknologinya, sistem pembayaran dikelompokkan menjadi dua yaitu, sistem pembayaran tunai dan non tunai.

Sistem pembayaran tunai merupakan sistem pembayaran yang menghadirkan uang secara fisik yaitu, uang kartal dalam bentuk uang kertas, uang logam/koin, maupun uang berbahan plastik. Sementara itu, sistem pembayaran non tunai menggunakan alat yang antara lain berupa kartu (kartu debit, kartu kredit), cek, bilyet, dan uang elektronik.

Pada akhir dekade 70-an terjadi revolusi teknologi, dari teknologi analog yang pengoperasiannya cenderung manual oleh manusia ke teknologi digital yang serba otomatis dan canggih. Dunia masuk dalam era digital atau era Revolusi Indurtri 4.0. Era yang mengelaborasi teknologi siber dengan otomatisasi, dari teknologi analog yang bersifat manual dan sederhana ke teknologi digital serba otomatis.

Baca Juga: Balada Menipisnya RIW: Rikuh, Isin, lan Wirang