blank
Ilustrasi. Foto: Wied

Oleh Marjonoblank

KITA boleh menua, Tapi cinta kita tak pernah sia-sia. Ganti tahun, sudah saatnya kita bangun. Kala terjatuh pun kita belajar bangun dan  bangkit. Kemenangan mesti jadi kebiasaan, jangan sampai kekalahan juga menjadi kebiasaan.

Meralat atas capaian diri menjadi penting. Irilah dan bandingkan pada diri kita sendiri. Dulu seperti apa, sekarang menjadi apa, dulu kita pada step ke berapa. Kini di tangga yang mana. Sudahkah kita naik kelas?

Kala kita (hanya) sibuk mengomentari orang lain, kapan waktunya kita memperbaiki diri. Kita selalu menerima anak apa adanya, tapi jangan pernah membiarkan masa depan anak seadanya Sudah saatnya kita pacu kuda waktu, untuk sesuatu tanpa menggerutu.

Spirit, optimis dan berkarya mesti menjadi rima yang terus memberi daya hidup. Di preambul tahun, momentum tepat kita membalik diri, membranding sekujur diri. Be first and best.

Belajar berhitung acap kita mulai dari angka nol dan pohon tidak tumbuh tergesa-gesa. Hanya menekuni tukang ketik biasa, tak mengapa, penyalin cahaya juga tak kenapa. Tahun 2024, sepenuh asa yang terus dan selalu mengalun.

Kaum muda, pernah dan masih ada. Mari menjaga rembulan yang sedang berlayar di atas awan. Merayakan mimpi, memunguti detak masa tanpa berpra-pura. Sepotong surga di paras 2024 : spirit, hope and success.

Tiga paragraf di atas merupakan kiriman WA group kawan kuliah kala di Kota Solo silam. Kini, pascalibur 1 Januari tahun ini, sangatlah tepat bagi kita untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah dilimpahkan Tuhan sekaligus wahana untuk introspeksi dan evaluasi atas apa yang telah kita lakukan selama satu tahun mundur.

Yang telah baik, perlu disuburkan. Sedang yang belum baik, mari kita berusaha sekuat tenaga untuk me-repair-nya. Resolusi tahun 2024 adalah Indonesia menjadi lebih baik dari 2023.

Tahun 2024 menjadi tahun politik dengan gelaran pesta demokrasi di negeri ini.  Kita tatap tahun 2024 sebagai tahun penuh harapan, dalam kebersamaan untuk Indonesia makin demokratis, sejahtera dan berdikari.

Komitmen dan tekad kita adalah terus gotong royong, keroyokan untuk membangun bangsa ini. Selalu kita kuatkan kesegkuyungan untuk negara yang adem, ayem tentrem kerto raharjo.

Maka kemudian, stressing atas kewaspadaan harus terus kita tingkatkan karena potensi atas gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat itu selalu ada, khususnya dari gangguan radikalisme, intoleransi dan terorisme.

Tahun 2023-2024 eskalasi politik nasional bertambah tinggi, tapi kemudian tidak boleh berimbas pada kondusifitas daerah. Bersama, kita akan selalu bergerak untuk menjaga kerukunan dan kedamaian di bumi pertiwi.

Penulis berkeyakinan, dalam perbedaan kita, baik agama, suku, golongan maupun pilihan politik yang ada, selalu bisa terawat dengan baik. Secara umum penulis merasakan sudah ada kedewasaan masyarakat kita dalam menghadapi keberagaman yang ada.

Masih banyak saudara kita yang membutuhkan uluran bantuan. Kita pahami, di tahun politik, bencana dan inflasi, akan lebih arif kala kita melupakan party, bergeser koreksi diri dan mengasah potensi mencapai prestasi. Kita mesti punya sense of crisis saat masyarakat kita ada yang sedang berduka, terbelit kemurungan, sementara kita menghamburkan kebahagiaan di depan mata mereka.

Sudah saatnya kita tidak menjadi buta, ketika hidup emang tidak bisa sendirian. Sejenak kita menoleh kepada masyarakat di beberapa daerah yang belum bisa move on dari keterpurukan akibat tertimpa kesulitan, bencana alam maupun kemiskinannya. Menyantuni, membantu mereka secara material dan imaterial menjadi seksi pada situasi kelam tersebut.

Mari kita julurkan dan kembangkan solidaritas kemanusiaan tanpa batas. Kita bantu orang lain tanpa pernah memandang darimana mereka berasal, dari suku bangsa apa, warna kulit apa, atau golongan dan agamanya apa.

Siapa pun dan di mana pun mereka, ketika membutuhkan uluran tangan, maka kita yang hari ini memiliki limpahan rejeki maka wajib hukumnya memberikan iuran angan dan uluran tangan. Rasa dan solidaritas kemanusiaan harus mampu bergerak menembus ragam batas perbedaan pada segenap ruang yang ada.

Pada ujung lain, kala masih masifnya hoaks, ujaran kebencian maupun fitnah di medsos, mari kita lawan dengan menyebarkan ujaran kebaikan, pesan-pesan kerukunan, kedamaian dan hal-hal lain yang mampu memotivasi dan menginspirasi masyarakat untuk berbuat baik, makin produktif dan berdaya saing.

Saur Manuk

Tak boleh abai dan meremehkan, penting kita beroleh restu dan doa dari sesepuh pinisepuh, orangtua dan para guru sebagai suntikan psikologis selalu kita harapkan agar para pemimpin dan calon pemimpin kita semua senantiasa mampu amanah mengemban mandat rakyat.