Pangkalan ojek di kompleks Masjid Sunan Muria. Pada musim ramai seperti ini, wisatawan harus antre untuk naik jek. Foto: Widiyartono R.

Ojek Muria

Kemudian ada jalan lain yang bisa dipilih oleh wisatawan yaitu dengan naik ojek menuju makam. Tidak sulit untuk mendapatkan ojek, karena tercatat ada 420 tukang ojek yang melayani peziarah, dengan shift 260 beroperasi siang hari dan 160 malam hari.

Para saat pengunjung ramai, memang untuk naik ojek harus antre. Maklum jumlah pengjek yang ratusan itu sering kewalahan karena pengunjungnya kadang mencapai ribuan peziarah.

Untuk naik ojek di Colo menuju makam Sunan Muria memang dibutuhkan mental yang kuat. Bagaimana tidak? Pengojek ini mengendarai kendaraannya dengan kecepatan tinggi, di jalanan menanjak dan berkelak-kelok. Tetapi mereka memang sangat terampil dengan skill tinggi dalam mengemudikan kendaraannya. Selain itu, mereka sudah sangat hafal lekuk-liku jalan menuju makam begitu pula sebaliknya jalan turun Kembali ke lokasi parkir.

Baca juga Menonton Kera Panjat Pinang di Gua Kreo Menikmati Sega Kethek dan Panorama Waduk Jatibarang

Mamiek dan Ana, peziarah dari Wonosobo menuturkan pengalamannya. Begitu turun dari bus, keduanya kemudian naik ojek menuju puncak. “Ternyata jalannya menanjak dan penuh tikungan. Sedangkan tukang ojeknya menjalankan motornya dengan kencang. Saya sampai merem karena takut. Tetapi alhamdulillah sampai ke puncak,” tutur Mamiek.

Hanya kemudian Ketika usai melakukan ziarah, Mamiek dan Ana berpikir ulang untuk naik ojek. “Terus terang saya takut, ngeri. Saya dan Bu Mamiek memilih turun dengan jalan kaki. Meski terus terang saja, beberapa kali berhenti, dan rasanya seperti lempoh (lumpuh) karena kecapekan,” tutur Ana.