blank
Para peziarah harus berdesakan melewati lorong menuju masjid dan makam Sunan Muria. Foto: Widiyartono R.

Begitu pula saat bersama-sama di makam Sunan Muria, para peziarah duduk di lantai yang padat dengan peziarah. Mereka mengaji bersama-sama, dengan khusyuk dan khidmat, meski pengunjung ramai luar biasa.

Seperti yang dialami wartawan suarabaru.id  pada tanggal 1 Muharam 1443 atau tahun 2022 lalu. Ketika pemerintah mulai melonggarkan penyelenggaraan keramaian setelah pandemi covid-19 mereda, pengunjung makam Sunan Muria sangat membludak.

Untuk masuk kompleks masjid harus sabar karena berdesa-desakan. Begitu pula Ketika harus mengambil tempat di dalam masjid maupun di makam Sunan Muria. Tetapi begitulah niat para peziarah, yang memang sudah dengan sungguh-sungguh dilakukan. Apa pun yang terjadi, dengan sabar tetap dijalani.

Setelah prosesi ziarah selesai, wisatawan kembali antre untuk naik ojek turun menuju lokasi parkir. Bagi yang takut naik ojek, akhirnya pun memilih jalan kaki meskipun sangat jauh dan melelahkan. Tetapi yakinlah, tukang ojek Muria sangat terampil, hanya kecepatannya itu yang memang menguras adrenalin.

Widiyartono R.