blank
Bupati Blora hadiri Panen Raya Padi Kelompok Tani Tambah Mulyo I, Rabu 1 Februari 2023 di Desa Tanjung, Kecamatan Kedungtuban. Foto: Kudnadi Saputro Blora

BLORA (SUARABARU.ID) –Petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Tambah Mulyo I Desa Tanjung, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora Jawa Tengah merasakan manfaat menggunakan pupuk organik.

Pasalnya, setelah hasil panen padi tiap hektarnya mengalami peningkatan, yakni dari 7 Ton menjadi 8 Ton.

Ketua Kelompok Tani Tambah Mulyo I, Naryo, mengajak agar para petani tidak ragu untuk menggunakan pupuk organik. Lanjutnya, bahwa pihaknya bermitra dengan produsen pupuk organik PT Rojo Koyo Manunggal Grup, Gresik, Jawa Timur.

“Kami sudah mengenal pupuk organik Rojo Koyo Manunggal ini sejak 2022, sampai sekarang sudah 4 kali masa tanam, sebelum kami mengaplikasi pupuk ini hasil lahan kami sekitar 7 ton per hektar, setelah saya aplikasi pupuk ini ada peningkatan, bisa mencapai 8 sampai 8,4 ton per hektarnya,” jelas Naryo saat melakukan Panen Raya Padi Kelompok Tani Tambah Mulyo I, pada Rabu 1 Februari 2023 di Desa Tanjung, Kedungtuban.

Dia mengharapkan bagi rekan  petani untuk tidak usah ragu menggunakan pupuk organik ini karena kami sudah melaksanakan 4 kali masa tanam hasilnya sangat maksimal dan memuaskan,” jelas Naryo saat melakukan Panen Raya Padi Kelompok Tani Tambah Mulyo I, pada Rabu 1 Februari 2023 di Desa Tanjung, Kedungtuban.

Acara panen raya ini diselenggarakan oleh Kelompok Tani Tambah Mulyo I bekerjasama dengan produsen pupuk organik PT Rojo Koyo Manunggal Grup Gresik, sekaligus memperkenalkan pupuk organik ini kepada seluruh petani se-kabupaten Blora pada umumnya dan kecamatan Kedungtuban pada khususnya.

Disampaikannya, penggunaan pupuk organik menjadi salah satu pilihan yang tepat di tengah keterbatasan pupuk bersubsidi. Sekaligus agar lahan pertanian tidak rusak akibat penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus.

Maka dalam kegiatan panen tersebut, pihaknya ingin memberikan motivasi para petani untuk tidak ragu dalam memanfaatkan pupuk organik.

“Untuk menyikapi keterbatasan pupuk subsidi pemerintah, diharapkan pupuk organik dari hewan manunggal ini menjadi solusi untuk mencukupi kebutuhan pupuk yang rekan-rekan petani butuhkan, semoga acara ini mudah-mudahan menjadi motivasi rekan-rekan petani bahwa kita tidak boleh tergantung oleh pupuk kimia, karena pupuk kimia lama-kelamaan bisa merusak lahan kita,” tandas Naryo.

Pada kesempatan itu, Humas PT Rojo Koyo Manunggal (RKM), Imam, mengungkapkan bahwa pihaknya siap bersinergi untuk mendukung para petani yang ada di wilayah Kabupaten Blora.

“Kami dari PT Rojo Koyo Manunggal betul – betul ingin bersinergi bersama dinas – dinas terkait, atas dukungan bapak Bupati Blora kita harap terus bisa bersinergi untuk kebangkitan petani kesejahteran petani,” ucap Imam.

Siap Dampingi Petani

Imam mengungkapkan, bahwa PT Rojo Koyo Manunggal telah menyiapkan tim untuk mendampingi para petani yang ada di wilayah Kabupaten Blora.

“Tim kami yang di Blora ini tetap siap untuk melakukan pendampingan bersama dengan seluruh kelompok tani yang ada di Blora, kita akan terus mendampingi panjenengan untuk kerahanan pangan,” kata Imam.

Lanjutnya, pihaknya ingin mendukung para petani agar tetap produktif dengan pupuk organik. Meskipun ditengah ketersediaan pupuk bersubsidi dari pemerintah yang semakin menurun.

“ini menjadi dasar kami dari PT Rojo Koyo Manunggal untuk bisa bersama memberikan manfaat bagi seluruh petani, agar tanaman panjenengan tetap bisa dalam kondisi subur kebutuhan pupuk bisa tercukupi kita bersama,” terang Imam.

Sementara itu, Bupati Blora H. Arief Rohman, S.IP, M.Si yang hadir dalam acara panen raya padi tersebut mengapresiasi dukungan dari PT RKM kepada kelompok tani di desa Tanjung tersebut.

“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Blora menyampaikan apresiasi penghargaan setinggi-tingginya pada PT RKM dan juga kelompok petani yang sudah mendukung program kita terkait dengan ketahanan pangan,” ungkap Bupati Blora.

Dikatakan Bupati, wilayah Kedungtuban adalah salah satu penyangga pangan, dimana pada akhir-akhir ini banyak fenomena gagal panen. Sehingga pihaknya meminta dinas terkait untuk mengecek di lapangan.

“Pak kadin turun dan dilaporkan bahwa memang kondisi tanah yang ada di Kedungtuban dan sekitarnya, ini istilahnya tanahnya capek, kita perlu solusi menggandeng berbagai perusahaan yang concern membantu petani, bagaimana kondisi tanah ini bisa disuburkan kembali, solusinya adalah organik salah satunya PT RKM yang sudah memberi contoh,” imbuh Bupati Blora.

Bupati juga mendorong agar petani harus mandiri dan berdikari, termasuk dengan menggandeng pihak ketiga untuk meningkatkan hasil pertanian.

“Petani harus mandiri berdikari ketika ada mitra yang ingin bekerjasama dan yang penting ada pendampingan nanti, termasuk mungkin nanti pasca panennya juga,” tandas Bupati Blora.

Hadir pada acara panen raya tersebut Kepala DP4 Blora, Kepala DLH Blora, Dirut PT Rojo Koyo Manunggal, Forkopimcam Kedungtuban, Kepala Desa se-Kecamatan Kedungtuban.

Kudnadi Saputro