GUBERNUR Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, terus berupaya menurunkan angka kemiskinan di wilayahnya, lewat program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Sampai saat ini, Ganjar bersama jajaran Pemprov Jateng, konsisten mengatasi permasalahan itu.
Sejak digagas tahun 2015 dengan nama program ‘Bedah Rumah’, program RTLH memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat Jateng. Pada 2021 lalu, program ini berhasil merenovasi RTLH sebanyak 11.152 unit atau 98,76 persen dari total target 11.292 unit.
Sementara tahun ini, Ganjar mengalokasikan biaya renovasi 11.417 rumah warga kurang mampu. Per tanggal 6 April 2022, Ganjar sudah menyalurkan bantuan RTLH kepada 6.600 kepala keluarga (KK) sejak awal tahun 2022.
BACA JUGA: Survey SMRC; PAN dan PPP Terancam Terlempar dari Senayan di Pemilu 2024
Gubernur juga menganggarkan bantuan senilai Rp 12 juta per RTLH, dari APBD Provinsi Jateng, dengan rincian Rp 10 juta untuk pembelian bahan material, dan Rp 2 juta untuk padat karya (sewa karyawan). Namun demikian, Ganjar mendorong dan memasifkan alokasi itu, agar semakin banyak warga prasejahtera yang merasakan manfaatnya.
Ganjar kemudian meramu strategi, agar bantuan RTLH bisa maksimal menangani kemiskinan. Hasilnya, berkat kerja sama dengan Baznas Jateng, Ganjar mendapat sumber dana bantuan RTLH dari zakat yang dikeluarkan mustahik, di Pemprov Jateng.
Dengan adanya Baznas Jateng, dana APBD yang dialokasikan untuk bantuan ini dapat dipergunakan dengan lebih efisien. Dari situ, Ganjar berhasil mendapatkan alokasi dana bantuan RTLH dari Baznas sebesar Rp 20 juta per bulan.
BACA JUGA: Sekolah Lansia Diluncurkan, Wujudkan Lansia Cerdas, Sehat dan Produktif
Upaya itu bukan tanpa hasil. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Ganjar berhasil menurunkan angka kemiskinan di Jateng sebesar 0,32 persen, pada kuartal I 2022. Ini berarti, penduduk miskin di Jateng berkurang 102,57 ribu orang, dari 3,93 juta jiwa menjadi 3,83 juta jiwa.
Ganjar sendiri menyebut, bantuan RTLH adalah salah satu indikator percepatan penanganan kemiskinan. Dia juga mendorong semua kabupaten/kota se-Jateng, ikut menggalakkan program ini, terlebih dengan bantuan Baznas yang bisa menyalurkannya.
”Kita nggak mungkin hanya mengandalkan APBD. Oleh karenanya, kerja sama dengan pihak lain seperti Baznas ini, sangat bagus untuk mengungkit lebih cepat. Nanti kita akan galakkan lagi kerja sama dengan kabupaten/kota, TNI/Polri, kampus, perusahaan, BUMD, BUMN dan lainnya agar lebih cepat,” kata Ganjar, seperti dilansir dari jatengprov.go.id, Kamis (1/9/2022).
BACA JUGA: Wisata Religi Wonosobo Jadi Investasi yang Menjanjikan
Telah banyak testimoni penerima bantuan RTLH yang digagas Ganjar. Misalnya Mbah Suliyah (75), warga Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Semarang. Perempuan itu sudah lama mendambakan memiliki rumah yang nyaman, serta memiliki kamar mandi sendiri. Dan impian itu diwujudkan dengan bantuan RTLH.
”Nggih seneng sanget omahe didandani, apa meneh ajeng didhamelake WC. Biasane nunut tonggone (ya senang sekali rumahnya diperbaiki, apalagi mau dibuatkan WC. biasanya numpang tetangga),” ucap Mbah Suliyah.
Selain Suliyah, ada juga bedah rumah keluarga Mbah Dasromi di Desa Tegal Arum, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Kemudian ada Siti Khotimah yang tinggal bersama anak dan cucu-cucunya di rumah berukuran 6×9 meter di Salatiga, dan masih banyak lagi.
BACA JUGA: Lomba Poster dan Film Pendek Jadi Cara Sosialisasi Menekan Peredaran Rokok Ilegal
Dari sisi Baznas Jateng, RTLH juga merupakan program fundrising, untuk mengatasi kemiskinan. Berdasarkan tujuan programnya, Baznas Jateng berusaha meningkatkan kemampuan keluarga dalam melaksanakan peran dan fungsinya, untuk memberikan perlindungan, bimbingan dan pendidikan, serta meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan permukiman.
Hingga saat ini, Baznas telah menyalurkan dana untuk membantu 797 rumah tak layak huni di Jateng, dan jambanisasi sebanyak 468 unit. Ini merupakan hasil kerja sama dengan Pemprov Jateng.
”Kami bersama Disperakim bareng-bareng mengatasi RTLH ini, guna mewujudkan dawuh-nya Pak Gubernur. Ini sebagai bentuk sinergi,” ucap Ketua Baznas Jateng, KH Ahmad Darodji.
Tim SB