Saya diundang untuk menyaksikan pertandingan tenis persahabatan USM-PWI Jateng. Saya pun datang ke lapangan tenis beliau di kawasan perumahan Pondok Setiabudi, Banyumanik.

Saya melihat bagaimana Prof. Sudharto P. Hadi pembina Yayasan Alumni Undip, Mas Supari, Pak Harsojo dan teman-teman saya dari PWI bermain tenis. Saya hanya menonton, karena memang tidak bisa main tenis.

Dan, di situ kembali bertemu dengan Mas Supari. Hanya singkat saja pertemuan itu, karena beliau main tenis beberapa set. Dan, beliau sempat mengucapkan kata-kata, “sing sapa nandur pari ora ngundhuh alang-alang” itu.

Setelah nonton pertandingan tenis, saya pun pulang. Dan sudah tidak berpikir lagi tentang hal itu. Kembali dalam rutinitas.

Purnama Puisi di Atas Awan
Kemudian akhir Mei, Mas Amir Machmud Ketua PWI Jateng mengajak saya untuk membawa puisi di USM. Pembacaan puisi bertajuk “Purnama Puisi di Atas Awan” yang digelar dalam rangkaian Lustrum VII UNSM itu juga diikuti oleh tokoh-tokoh baik secara darin maupun tatap muka.