SRAGEN (SUARABARU.ID)– Produk kerajinan karya Napi binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Sragen diekspor ke Amerika Serikat.
Lapas Kelas IIB A Sragen telah mampu mengembangkan kemandirian Warga
Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Dengan inovasi membina napi untuk berkreasi membuat hasil kerajinan dari bahan sabut kelapa diubah menjadi tali dan dibuat karya kerajinan. Bahkan produknya pun diekspor.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jateng Kunrat Kasmiri melepas kontainer berisi hasil kerajinan siap ekspor ke Amerika, di Lapas Sragen, Sabtu (22/03/2025).
Kunrat Kasmiri didampingi Bupati Sragen Sigit Pamungkas dan Kalapas Mohamad Maolana mengatakan setidaknya ada 100 napi atau WBP Lapas Kelas IIA Sragen yang diberi pelatihan singkat.
Kegiatan memproduksi barang kerajinan dimulai sejak 10 Februari lalu. Setelah pelatihan, mereka ini mampu membuat 64.800 pieces aneka mainan hewan dari tali kelapa (cocorope) dengan nilai ekspor senilai $ 50.000 atau sekitar Rp 800 juta.
Pelepasan ekspor perdana satu kontainer cocorope dilaksanakan Sabtu sore di Lapas Sragen dilakukan langsung Kepala Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Jateng Kunrat Kasmiri dan Bupati Sragen Sigit Pamungkas, pejabat Lapas serta tamu undangan.
Hadir pula dari mitra PT Chewy Louis Group Mr Alexander Dziedusz, Mr. Louis Paul Francis dan Ms Tracey Mayr.
Kunrat Kasmiri menyatakan bangga sekaligus mengapresiasi program Lapas Sragen karena mampu mewujudkan kemandirian WBP.