blank
Pemateri tengah mengisi workshop tehnologi multimedia di PP Darunnajah Kepil Wonosobo. Foto : SB/dok

WONOSOBO (SUARABARU.ID) – Dunia pesantren kini ternyata tak melulu soal belajar mengaji. Di era digital ini, para santri mulai melek tehnologi modern dengan mendalami ilmu multimedia dan tehnologi digital.

Itulah paling tidak yang dilakukan Pondok Pesantren (PP) Darunnajah Sibungkang Sidepok Kepil Wonosobo Jawa Tengah. Sejumlah 50 santri setempat mengikuti workshop bertajuk “Ngopi Bareng Santri Melek Digital”.

Workshop diisi oleh praktisi tehnologi digital dan ahli multimedia. Mereka adalah Purwo Aji (Youtuber, Pemerhati Wisata dan Budaya asal Wonosobo) yang menyampaikan paparan cara pengambilan gambar dan lighting yang benar.

Yanuar Ardiansah ST (Youtuber dengan konten Film Pendek Bahasa Jawa medok Wonosobo) memaparkan materi tentang marketing social media content. Kreatifitas melahirkan karya yang unik dengan tema lokal dan diunggah di kanal youtube justru banyak yang menjadi viral di media sosial.

Sementara itu, Gus Hasan (Youtuber dan pemerhati content dakwah Islam) memberi materi kemasan muatan aktifitas/keilmuan pesantren dan dakwah Islam di sosial media. Saat ini chanel santri NU, mulai menguasai ruang media sosial dan di kanal youtube, cukup viral.

Dan, pemateri terakhir yakni Dika SS alumnus UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA jurusan ilmu komunikasi dg mengambil konsentrasi bidang cinematografi (perfilman), berbagi ilmu seputar pakem pembuatan film yang baik dan profesional di era digital.

Selama sehari para santri bergumul dengan praktisi media sosial, youtuber dan pegiat multimedia. Mereka tidak sekadar memberikan teori, tapi melakukan praktek langsung membuat film pendek dan berbagai pengalaman perihal seluk beluk dunia perfilman serta media sosial.

Bukan Tabu

blank
Pengasuh PP Darunnajah Kepil Wonosobo, KH Mustofa Al Kiflie. Foto : SB/dok

Pengasuh PP Darunnajah Sibungkang Sidepok Kepil KH Mustofa Al Kiflie, Kamis (9/9), mengatakan membekali santri skill tehnologi digital dan multimedia sebagai ikhtiar mensikapi perkembangan tehnologi modern yang kini terus berkembang pesat.

“Ilmu tehnologi digital bagi santri kini bukan hal yang tabu lagi. Tapi justru merupakan suatu keharusan. Perkembangan tehnologi digital sudah tidak bisa ditolak. Sehingga ke depan santri harus pinter ngaji sekaligus menguasai tehnologi kekinian,” tegasnya.

Menurut Mustofa Al Kiflie, bahwa salah satu dakwah bil hal di era sekarang ini adalah dakwah melalui media sosial. Santri PP Darunnajah harus optimis dapat menghasilkan karya film selamjutnya, walaupun dengan alat yang sangat sederhana dan terbatas.

“Meski dengan perangkat yang terbatas, ternyata santri PP Darunnajah bisa menyabet juara nasional Short Islamic Movie tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI dengan tajuk film “Wali Sigedong”,” kisahnya.

Bahkan pesaingnya, lanjut dia, memakai alat yang lebih memadahi dan lebih canggih. Namun santri setempat tidak ciut nyali dan patah semangat. Tapi terus berbuat, melakukan inovasi dan kreatifitas yang dimiliki sehingga bisa meraih juara nasional.

Kegiatan Workshop tersebut berlanjut dengan post tes berupa pembentukan kelompok dengan 5 anggota membuat video pendek yang menarik dan penuh dengan pesan positif. Setelah itu, langsung diadakan penilaian oleh para pemateri.

“Para mentor menyampaikan bahwa ternyata santri banyak yang mempunyai potensi luar biasa. Mereka punya ide dan kreatifitas yang baik. Jika terus dikembangkan bukan tidak mungkin para santri bisa jadi praktisi perfilman atau youtuber yang profesional,” tandasnya.

Diharapkan jika santri menguasai multimedia, bisa mengisi ruang media sosial atau menjadi youtuber dengan content yang bernuansa dakwah Islam. Dakwah dengan audio visual media sosial lebih pas untuk menyasar generasi milenial masa kini.

“Jika santri tidak menguasai tehnologi digital, ruang media sosial dan chanel youtube akan didominasi kelompok lain. Sehingga mereka, bisa jadi, akan lebih leluasa menyebarkan faham radikal dan terorisme melalui media sosial yang ada,” sebutnya.

Muharno Zarka