blank
 Lingga yang ditemukan di pekarangan milik Wahjanto, warga Dusun Culengan, Desa Gondang, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang ini sudah terpisah dengan yoninya. Lingga tersebut bahkan sempat digunakan warga setempat untuk menampung air. Foto: Yon

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Sebuah peninggalan Kerajaan Mataram Kuna berupa batu lingga dan yoni ditemukan di sebuah lahan milik Wahjanto, warga Dusun Culengan, Desa Gondang, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.

Yoni yang ditemukan tersebut berukuran lebih besar daripada yang ditemukan di beberapa wilayah di Kabupaten Magelang dan sekitarnya. Yakni, mempunyai ukuran tinggi 130 sentimeter dan diameter 127 sentimeter.

Selain itu, batuan yang diduga merupakan peninggalan Dinasti Syailendra di abad 8 Masehi tersebut, terdapat ukiran di salah sudut cerat (aliran air yoni) berbentuk Nandi (lembu yang menjadi wahana Dewa Siwa dalam mitologi Hindu).

Yoni tersebut ditemukan dalam keadaan miring dan tertimbun dalam tanah dengan kedalamam  sekitar 1,5 meter dalam keadaan utuh. Sedangkan lingga sebagai pasangan yoni tersebut sudah terpisah dan terletak di dekat kolam ikan di belakan lingga tersebut.

Cicilia Suprijati ( istri Wahjanto) mengatakan,  untuk tutup yoni atau lingga tersebut sebelumnya diletakkan di rumah salah satu tetangganya. Dan digunakan untuk menampung air.

“Karena digunakan untuk menampung air, lingga ini sudah tidak asli lagi karena di bagian luarnya telah dilapisi semen,” kata Suprijati.

Ia menambahkan,  sekitar tahun 1983 silam, keberadaan yoni tersebut belum terlalu miring posisinya. Namun, lama kelamaan terpendam makin ambles.

Suprijati mengatakan,  di tahun 1983 silam,  lingga dan yoni tersebut berada di sawah yang kini dijadikan kebun tanaman miliknya.

blank
Sebuah bentuk lingga yang berukuran besar yang ditemukan di pekarangan. Foto: Yon

“Dulu saat tanah ini masih berupa sawah, saat dibajak mata bajak mengenai sebuah batu dan ternyata sebuah batu kentheng (yoni,red),” tuturnya.

Unik dan Besar

Terpisah Kepala Sub Kelompok Pengamanan BPCB Jawa Tengah Harun Al Rosyid mengatakan, yoni yang ada di Dusun Culengan tersebut termasuk  yoni  yang unik. Karena, di salah satu sisi ceratnya terdapat ukiran berbentuk nandi ( lembu).

“Yoni tersebut termasuk  yang unik, karena di ceratnya ada hiasan nandi. Ada kemungkinan ini baru ada dari temuan yoni  di Jawa Tengah sebelumnya,” katanya.

Selain mempunyai ciri yang unik tersebut, yoni yang ditemukan di Dusun Culengan, ukurannya termasuk besar. Dibandingkan  dengan beberapa yoni yang lain yang temuan di Magelang maupun di Jawa Tengah.

Harun mengatakan, berdasarkan pengukuran yang dilakukan alas yoni mempunyai ukuran 146 x 146 sentimeter. Kemudian, tingginya 130 sentimeter, ukuran alas bagian  atas 127 x 127 sentimeter.

Sedangkan, panjang cerat mencapai 64 sentimeter, lebar 39 sentimeter dan  tinggi ceratnya 35sentimeter. Untuk diameter lubang yang berbentuk oval yakni  45 sentimeter dan 39 sentimeter.

Dengan adanya temuan tersebut, pihaknya hingga at ini masih melakukan pengkajian. Kajian tersebut terhadap yoni maupun lingganya, kemudian rencana penyelamatan maupun pengamanan kedepannya.

“Kalau dari kita (BPCB) memang sekarang masih tahap pengkajian. Yakni, dari segi yoninya sendiri maupun lingganya dan juga kajian terkait dengan rencana penyelamatan maupun pengamanan yang terbaik seperti apa,” ujarnya.

Yon-wied