blank
Kartu tarot dan Serrie si pembaca kartu tarot. Foto: ist

SERRIE, nama perempuan itu. Mengenakan baju lengan panjang, serta kerah model “V”. Berjumpa dengan saya di salah satu kafe ada di Semarang. rambut sedikit panjang melebihi sebahu,dan berkacamata ini serta memakai masker untuk menutupi hidung dan mulutnya.

Wanita umur 40 tahun, kelahiran Semarang ini dikenal sebagai pembaca kartu tarot. Namun, tidak seperti pada umumnya pembaca tarot. Pada wajahnya tak tampak terlihat memakai eyeliner tebal dan make-up  tebal, ciri khas  Gothic serta tidak kelihatan mistis dari penampilannya.

Dari gaya penampilannya yang sangat sederhana sangat tampak tidak terlihat bahwa Serrie adalah seorang pembaca tarot profesional selama dua tahun terakhir ini.

“Berawal dari iseng dua tahun lalu, saya akhirnya belajar tarot melalui teman saya. Teman saya menerangkan bagaimana bermain tarot, akhirnya saya belajar dan coba-coba sendiri,” ujar Serrie

blank
Serrie, membaca kartu tarot itu bukan pekerjaan utaman, kat dia. Foto: Widya R Nainggolan.

Serrie menceritakan, hobinya membaca tarot ini hanya untuk iseng-iseng untuk mengisi waktu luang. Dan, pekerjaannya sebagai pembaca tarot ini dilakukannya juga sebagai pekerjaan yang tidak tetap.

Perempuan yang sekarang menetap di Semarang ini juga menceritakan berapa harga tarif untuk orang-orang oragng yang ingin di baca tarotnya.

“Biasanya saya kenakan satu  paket Rp 200 ribu itu sudah lima pertanyaan bebas yang ingin dibacakan tarotnya dan itu selama satu setengah jam untuk konsultasi,” ujar Serrie

Serrie juga mengungkapkan bahwa dia membuka sesi tarot melalui tatap muka( berjumpa langsung) atau melalui online/video call. Selain itu juga serrie mengungkapkan bahwa dia bertemu dengan berbagai kalangan klien yang ingin diramal pakai tarot dengannya.

“Beberapa ada yang dari kalangan mahasiswa, pengusaha, pasangan suami istri, dan pejabat pemerintah serta ada juga yang nenek datang ke saya untuk dibacakan tarot dengan saya,” tutur Serrie.

Selain itu juga Serrie juga menceritakan ada beberapa klien yang kadang memeberikan beberapa pertanyaan yang sangat konyol yaitu tanya tentang kematian.

“Saya kadang kesel kalau ada klien yang bertanya tentang kematian, misalnya klien tanya tentang umur berapa lama bapaknya akan meninggal padahal yang menentukan umur panjang dan pendek itu adalah Tuhan, buka para pembaca tarot,” ungkap Serrie

Tak Ada Kaitan dengan Agama

Selain itu juga kita tahu sendiri bahwa banyak sekali masyarakat yang menganggap kalau tarot masih hal tabu dan mistis di masyarakat.

Gak suka saja kalau banyak orang yang menyambungkan dengan religi, dan agama dan padahal tidak ada hubungannya juga,” ujar Serrie

Dia juga mengaku, banyak sekali yang bercerita kepadanya tentang permasalahannya, dan berharap Serrie bisa membantunya melalui tarot dan healing.

Serrie juga menceritakan kalau membaca tarot itu sangat banyak menguras energi da ia juga kerap lemas dan capek setelah membaca tarot.

Widya R. Nainggolan