blank
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menerima kunjungan Kepala BKKBN Pusat, dr. Hasto Wardoyo, di kantornya, Jumat (5/3/2021). foto:dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kepala Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo berkunjung ke Jawa Tengah untuk menemui Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

Alasannya, menurut Hasto yang ditunjuk oleh Presiden RI sebagai ketua percepatan penurunan stunting nasional ini, Kota Semarang dianggap sebagai salah satu wilayah yang dapat dijadikan contoh, dalam upaya penurunan angka kematian ibu, bayi, dan stunting (AKIBS). Hal tersebut disampaikan Hasto saat berada di Balai Kota Semarang, Jumat (5/3/2021).

“Kami ke daerah – daerah ini untuk meminta dukungan dan masukkan kepala – kepala daerah, agar semua yang berisiko stunting dapat kita sentuh. Di Kota Semarang sendiri ini sudah sangat bagus, kebijakan Pak Wali sangat baik, semua kelurahan ada bidannya, juga ibu hamil di sini juga ada sistem pengawalannya. Jadi kami optimis Semarang ini bisa menjadi percontohan,” katanya.

Menurut Hasto, di Kota Semarang angka stunting sudah tidak banyak. Dari jumlah penduduk sekitar 1,7 juta, jumlah balita stunting terbilang kecil sekali dibandingkan tempat-tempat lain.

“Jadi maksud saya Insya Allah Kota Semarang bersama Pak Wali bisa menjadi percontohan untuk penurunan angka kematian ibu, bayi dan stunting, tiga itu,” tekannya.

Hasto juga menyampaikan bahwa BKKBN akan menjadikan Kota Semarang sebagai pilot project pendataan keluarga, sebagai basis data agar tercipta zero stunting.

Dalam program pendataan keluarga yang akan dimulai serentak pada 1 April 2021 mendatang nantinya akan dilakukan kunjungan ke lapangan guna memverifikasi data kependudukan seperti jumlah dan jarak anak, angka kemiskinan, keberadaan Ibu hamil, hingga kondisi stunting di suatu keluarga.

Terkait hal tersebut, Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang tersebut, menyambut baik adanya program BKKBN yang akan menjadikan Kota Semarang sebagai pilot project. Pihaknya pun akan membantu program BKKBN pusat semaksimal mungkin agar dapat menekan angka kematian ibu hamil dan bayi serta angka stunting di Kota Semarang.

“Kami berterima kasih karena Kepala BKKBN memberikan dukungan dan support termasuk rencana membuat program yang akan dijadikan sebagai pilot project terutama untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak,” katanya.

Adapun sebelumnya Hendi sendiri telah menetapkan persoalan stunting dan penurunan angka kematian ibu hamil dan bayi sebagai fokus program jangka pendek pada periode kedua kepemimpinannya.

Maka, melalui dukungan BKKBN dengan program pendataan keluarga tersebut, target penurunan angka stunting dan kematian ibu hamil dan bayi akan cepat teratasi.

Hery Priyono