blank
Bagas dan Bagus si kembar yang memperkuat Timnas U 16, (Suarabaru.id/dok)

 

MAGELANG– Aris Susanti, ibu dari pemain Timnas U 16, Bagas Kaffa dan Bagus Kahfi,  meminta putra kembarnya tidak sombong setelah meraih prestasi dan namanya menjadi terkenal. Justru sebaliknya tetap rendah hati dan terus meningkatkan kemampuannya dengan rajin berlatih.

‘’Jangan sombong, tetap buat bangga orang tua dan bangsa. Kami dukung terus karirnya di sepak bola,’’  ungkapnya kepada wartawan kemarin.

Dia mengemukakan,  keluarga sangat bangga dengan timnas yang akhirnya juara. Ari mengaku sangat terharu kedua anaknya bisa membawa timnas juara dan mengharumkan nama bangsa.

‘’Kami juga terharu, warga Dusun Sindas yang sejak babak penyisihan mendukung timnas dan anak kami dengan nobar. Mereka sendiri yang menyiapkan semuanya,’’ terangnya.

Dia jugameminta usai menjuarai Piala AFF U-16 kedua anaknya untuk tetap rendah hati.

Kegembiraan juga dirasakan warga Dusun Sindas, Desa Pancuranmas, Kabupaten Magelang menyambut kemenangan Timnas U-16 pada final Piala AFF U-16 tahun 2018 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo,  Sabtu malam (11/8). Mereka gembira karena dua punggawanya, Bagas Kaffa dan Bagus Kahfi, adalah putra asli  dusun tersebut.

Kemenangan timnas asuhan pelatih Fakhri Husaini ditentukan melalui adu pinalti dengan skor akhir 4-2 untuk kemenangan Indonesia, setelah di babak normal skor imbang 1-1.

Ratusan warga dari anak-anak hingga orang tua memenuhi rumah orangtua si kembar Bagas dan Bagus untuk nonton bareng (nobar) partai puncak itu. Mereka tak henti mengelu-elukan timnas, terutama nama Bagas dan Bagus yang mereka kenal sejak kecil.

Gol pertama timnas yang dicetak Fajar membuat suasana nobar menjadi ramai.  Nyanyian ala supporter tak henti dinyanyikan oleh warga, terutama anak-anak muda. Suasana sempat hening ketika gol balasan Thailand tercipta di menit-menit akhir babak kedua.

Namun, suasana kembali ramai ketika satu persatu pemain Timnas Indonesia berhasil menjebol gawang lawan saat adu pinalti. Terlebih ketika pemain Thailan gagal menjebol gawang Timnas Indonesia, warga makin bergembira dan bernyanyi bersama guna menyambut kemenangan ini.

Imam Santoso, aparat pemerintah Desa Pancuranmas mengaku, gembira dengan berhasilnya Indonesia sebagai juara. Dia pun bangga karena  dua pemain timnas merupakan putra asli daerah setempat.

‘’Nobar ini bentuk dukungan warga kepada Bagas dan Bagus serta timnas supaya bisa bermain bagus. Tentu kami bangga hingga pada akhirnya juara,’’ katanya.

Imam menerangkan, nobar tidak hanya digelar saat final tapi sejak babak penyisihan. Acara ini  inisiatif warga sekitar yang ingin memberi dukungan pada Bagas dan Bagus. Bahkan, nobar digelar di berbagai tempat di desa tersebut.

‘’Di lapangan desa juga ada nobar dengan layar lebar, sama seperti di rumah ini. Semua warga mendukung timnas,”  tuturnya. Sedang sebagian besar keluarga Bagas dan Bagus menonton langsung di Stadion Delta Sidoarjo.  (Suarabaru.id/dh)