blank
Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan,bersama peserta pelatihan literasi

JEPARA (SUARABARU.ID) – Sebanyak 70  siswa SLTA di Jepara mengikuti pelatihan literasi  yang berlangsung ruang Multi Media SMKN 2 Jepara Senin  (24/4-2024). Kegiatan yang diselenggarakan  oleh  Disdikpora Jepara ini dibuka  oleh  Kabid Pemuda dan Olahraga Haryanto  dengan  menghadirkan narasumber  Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan,  Ketua Yayasan Kartini Indonesia Hadi Priyanto  dan Presiden BEM Unisbank Semarang Amaliya Hidayah Rofiq.

Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan dihadirkan secara khusus untuk memberikan motivasi kepada peserta seputar pencegahan kenakalan remaja yang angkanya semakin meningkat.”Ini sebenarnya fenomena gunung es. Angka senyatanya dipastikan lebih tinggi. Karena itu perlu dilakukan gerakan bersama yang melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk para pelajar. Salah satunya bisa dilakukan  dengan menulis,” ujar  Wahyu Nugroho Setyawan.

blank
Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan,saat berdialog dengan peserta

Kepada peserta Kapolres Jepara menguraikan pentingnya menulis bagi  pelajar dan bahkan bagi bangsa Indonesia. “Ini juga meneladani apa yang telah dilakukan R.A Kartini yang pemikirannya dikenal dan tersebar luas kepada dunia melalui tulisan. Karena itu kegiatan literasi, harus terus dilakukan agar generasi muda kita memiliki budaya menulis yang baik,” ungkapnya.

Ia juga berpesan kepada peserta agar mengisi  waktu muda dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan konstruktif. “Persiapkan dengan baik dan jangan diganggu dengan kenakalan-kenakalan remaja yang akan merugikan diri kalian,” pintanya. Ia lantas meminfa sejumlah peserta untuk menyebutkan jenis jenis kenakalan remaja.

blank
Kepala Disdikpora Jepara yang diwakili Kabid Pemuda dan Olahraga Haryanto bersama narasumber dan peserta

Para pesertapun menyebut mulai dari bolos sekolah knalpot brong, balap liar, miras, perkelahian, bulyying, narkoba,  hingga pergaulan bebas sebagai bentuk kenakalan remaja.  “Itu yang harus kalian hindari dan jangan sekali-kali terperosok kedalamnya,” pinta Kapolres yang juga  memberikan hadiah kepada sejumlah peserta  yang dapat menjelaskan jenis – jenis kenakalan remaja yang ada disekitarnya

Kapolres juga mengungkapkan rencana pendirian Kampung Kartini Tangguh sebagai ikhtiar untuk mengajak seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat untuk  melakukan pencegahan dini munculnya persoalan sosial di tengah masyarakat mulai angka perceraian yang tinggi, KDRT hingga kenakalan remaja. “Ini sangat penting sebab Jepara memiliki 3 sosok tokoh perempuan, yaitu Ratu Shima, Ratu Kalinyamat dan RA Kartini. Karena itu kita bersama harus menjaga spirit dan melestarikannya,”   pintanya

“Karena itu kalian nanti diminta untuk menulis upaya penanggulangan kenakalan remaja yang kemudian  di share  di media sosial. Tujuannya agar mereka juga terlibat dalam gerakan pencegahan kenakalan remaja. Ini merupakan tanggungjawab sebagai pelajar. “Agar pesan menarik dan dapat mempengaruhi orang lain, perlu disusun dengan baik dan menggunakan kaidah-kaidah  penulisan yang benar,” ujar Hadi Priyanto yang memberikan materi Jurnalistik Dasar

Sementara itu Indria Mustika menjelaskan, disamping itu peserta diwajibkan untuk mengunjungi Craft & Craft Gallery SMKN 2 Jepara dan kemudian mempublikasikannya dalkam bentuk foto dan tulisan.  “Karya peserta direncanakan juga akan dipublikasikan dalam bentuk antologi,” tambah Indria Mustika

Sementara Amaliyatul Hidayah Rofiq menyampaikan pentingnya  siswa SLTA untuk merencanakan masa depan dan studinya dengan sebaik-baiknya. “Manfaatkan setiap kesempatan untuk mengembangkan potensi diri dan membentengi diri dari perilaku yang  tidak baik,” pintanya

Hadepe