LIVERPOOL – Sebelum berduel di arena, Liverpool dan Manchester City saling serang melalui perang urat syaraf di media. The Reds akan menjamu The Citizens dalam super big match Liga Primer Inggris di Anfield, Minggu (10/11). Laga ini sangat penting bagi kedua tim untuk bersaing di puncak klasemen Premier League.
Manajer City Pep Guardiola mengawali psy war dengan menyebut penyerang Liverpool Sadio Mane adalah pemain yang sangat bagus, tapi suka melakukan diving. Juergen Klopp, manajer Si Merah, menampik tudingan itu, dan ganti melakukan serangan balik. “Ini sudah keterlaluan. Sadio bukan tukang diving,” ungkap Klopp.
Pria asal Jerman itu juga heran, karena Guardiola bisa sangat cepat mengomentari insiden pada partai lain, tak lama setelah timnya selesai bertanding. Mantan pelatih Borussia Dortmund ini tahu kalau Pep sedang melancarkan perang urat syaraf. Meski menyatakan tak mau menanggapi, tetap saja dia menyindir strategi tactical foul yang diterapkan Manchester Biru.
“Saya tidak tertarik dengan hal-hal seperti ini, dan saya berjanji tak akan menyebut-sebut soal tactical foul,” paparnya. Oleh banyak manajer dan pengamat, The Citizens dianggap menerapkan tactical foul. Sergio Aguero dan kolega punya kecenderungan melakukan pelanggaran cepat-cepat jika kehilangan bola. Itu dilakukan untuk menghindari serangan balik cepat lawan.
Sementara itu, kiper Liverpool Alisson Becker frustrasi lantaran timnya sulit menang dengan clean sheet akhir-akhir ini. Dia berharap ada perbaikan konsentrasi ketika bertahan. “Selalu membuatku jengkel ketika kami kebobolan,” tutur Alisson. “Saat kami kebobolan dengan cara seperti itu, aku dan tim marah,” imbuhnya.
Penjaga gawang berkebangsaan Brasil ini selalu memiliki target memenangi pertandingan dan clean sheet. Jika ingin melakukan banyak hal hebat, Si Merah perlu bekerja lebih baik. Kendati jumlah kebobolan musim ini menurun, The Reds tak terkalahkan dalam 11 pertandingan Premiership. (rr)