Ketua Tim Penggerak PKK Kab.Jepara Ny. Eka Edy Supriyanta bersama peserta

JEPARA (SUARABARU.ID) – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jepara, Ny. Eka Edy Supriyanta, telah melantik Tim Pembina Program Deteksi Cegah Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara Kab. Jepara periode 2024 2026. Pengukuhan berlangsung di aula Sultan Hadlirin OPD Bersama, Selasa 28 Mei 2024.

Mereka yang dilantik mewakili para anggota yang terdiri dari Ketua TP PKK Kecamatan, Koordinator PPL Kecamatan, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi keagamaan baik yang berbasis perempuan maupun laki laki

Ketua TP PKK Kabupaten Jepara Ny. Eka Edy Supriyanta dalam sambutan pengarahannya menyampaikan bahwa kehadiran Tim Pembina Program Deteksi Dini Cegah Kanker Leher Rahim & Kanker Payudara Kabupaten Jepara dengan metode IVA-SADANIS Kabupaten Jepara sangat diperlukan sebagai motivator & dukungan dalam penggerakan masyarakat sebagai upaya meningkatkan cakupan deteksi dini cegah kanker leher rahim & kanker payudara.

Ny. Eka Edy Supriyanta berpesan agar seluruh anggota Tim Pembina terus melakukan penyebaran informasi tentang kanker leher rahim dan kanker payudara, termasuk jadwal dan tempat pemeriksaan IVA , agar masyarakat paham dan bisa mengerti yang akhirnya tergerak untuk ikut memeriksakan diri.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupatenn Jepara Dr. Mudrikatun, S.SiT, SKM, M.MKes, MH menyampaikan, sarana prasarana deteksi dini cegah kanker leher rahim & payudara dengan metode IVA-SADANIS sudah disediakan oleh pemerintah Kabupaten Jepara melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara.

Selanjutnya diperlukan dukungan seluruh elemen masyarakat untuk bersama mencegah meningkatnya angka kasus.

Kemudian ia menyatakan bahwa peran para suami/bapak-bapak sangat penting dan diharapkan dalam memberi dukungan untuk para istri melakukan deteksi dini.

Kanker leher rahim atau yang dikenal dengan kanker servics merupakan momok menakutkan bagi perempuan seluruh dunia.

Menurut data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021, kanker serviks menempati peringkat kedua setelah kanker payudara. Apabila tidak ditangani dengan efektif, angka kanker serviks meningkat dan menyebabkan beban sosio-ekonomi yang besar.

Tingginya angka kejadian kanker serviks di Indonesia dipengaruhi oleh cakupan deteksi dini yang masih rendah, Pada tahun 2023, cakupan deteksi dini kanker hanya mencapai 7,02% dari target 70%. Sedangkan di Kabupaten Jepara, cakupan deteksi dini dengan menggunakan metode IVA pada Tahun 2023 hanya mencapai 42,4 % dari 1,5 % yang ditargetkan (0.64%) dari total populasi.

Hadepe – Sarimah