Pengurus UPZ MAJT men-tasarufkan ratusan paket sembako kepada kaum dhuafa dan yatama Semarang, Jumat (28/3/2025). Foto: dok/majt

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Sebanyak 516 paket sembako untuk kaum Dhuafa dan Yatama, dibagikan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang, Jumat (28/3/2025). Pemberian bantuan paket sembako itu, digelar dalam acara pentasyarufan yang digelar di Aula MAJT.

Hadir dalam acara ini, pengurus Pengelola Pelaksana (PP) MAJT, KH Hadlor Ihsan, H Istajib, ratusan penerima manfaat, serta sejumlah tokoh agama. Ketua UPZ MAJT, Dr H Wahab Zaenuri MM mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin yang dilakukan sebelum dan selama Ramadan.

”Sebelum Ramadan, kami sudah mendistribusikan dana bergulir untuk kegiatan produktif. Kami juga mengadakan pembinaan kepada para pedagang binaan, agar mereka bisa lebih mandiri secara ekonomi. Dan hari ini kami menyalurkan zakat fitrah dan paket sembako sebanyak 516 paket,” kata Wahab.

BACA JUGA: Melalui Aplikasi APOA, Pengelola Penginapan Wajib Laporkan Keberadaan Tamu Asing

Paket bantuan ini diberikan pada berbagai kelompok penerima, termasuk panti asuhan, lembaga sosial, jamaah rutin MAJT, pedagang binaan, staf dan karyawan MAJT, pedagang kaki lima (PKL) di sekitar MAJT, serta warga sekitar.

Jika sebelumnya, Lazisma MAJT mengunjungi panti asuhan untuk menyalurkan bantuan, tahun ini penerima manfaat diundang langsung ke MAJT. Hal ini dilakukan, untuk mempermudah distribusi dan memastikan bantuan diterima secara langsung oleh mereka yang membutuhkan.

Lebih dari sekadar memberikan bantuan konsumtif, UPZ MAJT juga berupaya mengedepankan konsep zakat produktif. Wahab Zaenuri menegaskan, zakat produktif bertujuan untuk mengubah mustahiq (penerima zakat), menjadi muzakki (pemberi zakat) di masa depan.

BACA JUGA: UKSW dan BukSU Filipina Perkenalkan COIL, Pembelajaran Global di Era Digital

Pihaknya juga ingin, agar penerima zakat di masa yang akan datang, tidak selamanya bergantung pada bantuan, melainkan menjadi muzakki. Oleh karena itu, adanya pengguliran dana produktif tanpa bunga dan biaya administrasi, mereka bisa mendapatkan tambahan modal untuk usaha.

”Dana ini harus dikembalikan, agar bisa digulirkan kepada penerima lainnya. Sehingga manfaatnya terus berkelanjutan,” jelasnya.

Dia menekankan, tanpa mekanisme pengembalian, ada risiko dana itu digunakan untuk kebutuhan konsumtif. Terkait dengan hal itu, dengan adanya kewajiban pengembalian, penerima akan lebih terdorong untuk mengembangkan usaha, dan menjadi mandiri.

BACA JUGA: Tiga Pilar Kawal Gelaran Seni Ronthek Gugah Sahur

Sementara itu, Sekretaris PP MAJT, KH Muhyiddin menyampaikan, bulan Ramadan menjadi momen terbaik untuk berbagi. Menurutnya, orang kaya itu sejatinya mereka yang memberi. Ada dua pekerjaan mulia dalam zakat yang dibagikan.

Pertama, mengumpulkan zakat, yang bisa menjadi tantangan bagi sebagian orang, karena mengeluarkan zakat bukan perkara mudah. ”Kedua, menyalurkan zakat, yang merupakan pekerjaan membanggakan, karena membawa kebahagiaan bagi penerima,” tutur dia.

Dijelaskan juga, tidak ada orang yang tak senang menerima bantuan. Sehingga menyalurkan zakat menjadi tugas mulia dan penuh berkah.

Riyan