PACITAN (SUARABARU.ID) – Sinergitas 3 pilar di Kabupaten Pacitan, Jatim, setia kawal gelaran Seni Ronthek menggugah sahur (membangunkan masyarakat pada waktu dii9hari untuk makan sahur). Ini sekaligus sebagai upaya menciptakan situasi Keamanan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif.
Ronthek Pacitan adalah jenis kesenian tradisional, yakni seni musik dengan iringan instrumen baku dari kentongan bambu yang biasa untuk kelengkapan ronda thethek (Ronthek). Untuk melestarikan (nguri-uri) keberadaannya, setiap tahun Pemkab menggelar festival Ronthek.
Untuk memperkaya bunyi yang ditimbulkan, para seniman Ronthek menyertakan instrumen gamelan seperti kenong, saron dan gong. Juga ada yang berkreativitas dengan menambahkan alat perkusi musik. Ini untuk mengiringi tembang dan tari-tarian yang menyertainya. Selama Bulan Suci Ramadan 1446 H (2025 M), warga menampilkan seni Ronthek keliling kampung, untuk menggugah (membangunkan) Umat Islam agar tidak terlambat makan sahur.
Bagian Prokompim Pemkab Pacitan, mengabarkan, bersama jajaran TNI dan Polri, Pemkab Pacitan Jumat malam (28/03) menggelar acara pertemuan sinergitas 3 pilar membahas Ronthek. Kegiatan ini digelar di Pendapa Kabupaten Mas Tumenggung Djagakarjo. Mengedepankan topik Seni Ronthek dan Pemeliharaan Kambtibmas (Harkamtibmas) untuk Kabupaten Pacitan.
Dalam acara tersebut, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, hadir secara langsung bersama petinggi TNI-Polri serta unsur Forkopimda. Juga melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti dari Satpol PP, dan Dinas Perhubungan (Dishub).
Lestari
Dalam forum tersebut, semua yang hadir sepakat bahwa Ronthek Gugah Sahur sudah berjalan baik. Evet yang berlangsung selama Bulan Ramadan ini, diharapkan akan tetap lestari, berjalan lancar dan terkendali serta memberikan sentuhan nilai seni tetabuhan yang menghibur.
“Kita berharap, Ronthek Gugah Sahur berjalan lancar, aman dan gembira. Semoga Ronthek yang sudah menjadi tradisi ini, bisa mengangkat nama Pacitan,” ungkap Bupati Indrata Nur Bayuaji.
Bupati sangat mengapresiasi gelaran Ronthek Gugah Sahur yang semakin tahun semakin semarak, lancar tanpa gejolak konflik. Hal ini tidak lepas dari peran dari sinergitas 3 pilar, yang mampu menjalin komunikasi serta pendekatan yang baik. Melihat perjalanan sejarah Ronthek Gugah Sahur yang semakin kondusif, menjadi pertanda baik bahwa ngleluri (melestarikan) budaya juga dapat menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat.
“Mari kita berikan pemahaman kepada adik-adik kita, biar semua berjalan lancar. Kegiatan pengamanan harus humanis dan persuasif,” imbuh Wakapolres Pacitan Kompol Pujiyono.(Bambang Pur)