blank
Pelaksanaan FGD Komite Sekolah di Kantor Dewan Pendidikan Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Dewan Pendidikan Kabupaten Wonosobo, Selasa (12/12) sampai Rabu (13/12/2023), menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Kantor Dewan Pendidikan setempat.

FGD diikuti sekitar 65 perwakilan Pengurus Komite SD/MI dan SMP/MTs yang ada di Wonosobo. Mereka merupakan perwakilan Komite Sekolah/Madrasah di 15 Kecamatan yang ada di daerah Wonosobo.

Ketua Dewan Pendidikan Wonosobo Dr Sri Haryanto, MPd mengatakan FGD digelar dalam rangka menggali informasi dan mengkaji persoalan yang ada di masing-masing sekolah.

“Hasil penggalian informasi dan persoalan di sekolah akan dijadikan sebagai bahan kajian bagi Dewan Pendidikan. Hasil kajian tersebut selanjutnya akan disampaikan pada Bupati, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga serta Komisi D DPRD Wonosobo,” ujarnya.

Posisi Sama

blank
Perwakilan Komite sekolah ketika menyampaikan laporan di acara FGD. Foto : SB/Muharno Zarka

Menurut Haryanto, posisi Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah sebenarnya sama. Yakni sama-sama membantu, mensuport dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan untuk membantu peningkatan kualitas pendidikan di Wonosobo.

“Mari kita saling bersinergi dan berkolaborasi untuk sama-sama membantu peningkatan kualitas pendidikan. Dewan Pendidikan berperan di wilayah Kabupaten dan Komite Sekolah berperan di satuan pendidikan,” tegasnya.

Komite SD Ngalian 3 Wadaslintang Jumetri Tri Sulistyo mengaku menyambut baik dengan acara FGD yang digelar Dewan Pendidikan. Apalagi sarana prasarana di sekolah sudah tidak memadahi dan perlu suport anggaran dari pemerintah.

“Di MI Ma’arif Klesman Mojotengah fasilitas kelas masing kurang. Akhirnya ada kelas yang masih nunut di ruang pesantren. Karena itu, kami butuh perhatian pemerintah. Penggalian dana dari wali murid sifatnya sukarela dan belum mencukupi,” jelas Nur Rohman, dari Komite MI Ma’arif Klesman.

Muharno Zarka