blank
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Provinsi Jateng, Budi Santosa SPd MPd MSi, saat mengunjungi stand STIE Semarang. Foto: sties

GROBOGAN (SUARABARU.ID)- Kepala Dinas Pendidikan Wilayah IV Jawa Tengah, Budi Santosa mengatakan, pemerintah terus mendorong terwujudnya kurikulum Merdeka Belajar. Saat ini, kurikulum itu diperlukan, karena menjadi kebutuhan sistem pendidikan di Indonesia.

Kurikulum Merdeka Belajar sendiri, menekankan pada pembentukan karakter anak. Sehingga mereka diharapkan bisa memiliki pribadi yang disiplin, mandiri, pekerja keras, toleran, dan berkebhinnekaan global.

Hal itu seperti yang disampaikannya, saat memberikan sambutan di acara pameran pendidikan Edufair 2023, di SMA 1 Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Selasa (31/1/2023). Menurut Budi, hal itu perlu dilakukan, mengingat saat ini di era modern, generasi yang akan datang memiliki wawasan global yang lebih luas.

BACA JUGA: Pemasangan Plakat Sosialisasi Kawasan Sabuk Hijau  Bendungan Bener di Wilayah Wonosobo

”Generasi muda yang dihasilkan dari kurikulum Merdeka Belajar yakni, generasi yang think globally and act locally (berpikir global dan bertindak lokal-red). Mereka tidak lupa dari daerah asal,” kata Budi.

Ditambahkan dia, di antara kegiatan yang dilakukan dalam kurikulum Merdeka Belajar yakni, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Adanya P5 ini, karakter anak-anak dididik agar sesuai dengan Pancasila, sehingga mereka diakhir atau di tengah-tengah pembelajaran semester, para peserta didik akan menggelar karya.

”Gelar karya atau panen hasil belajar ini, nanti akan ditampilkan untuk umum. Sehingga masyarakat dapat menikmati hasil dari pembelajaran itu,” imbuhnya.

BACA JUGA: KMJS Pusat 2023 Resmi Dikukuhkan

Sementara itu, Wakil Ketua STIE Semarang, Marsha Ayunita Irawati menyatakan, salah satu program pendidikannya adalah, membimbing mahasiswa dalam berwirausaha. Para mahasiswa akan didorong untuk memiliki Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sendiri, seperti membuat kripik, ecoprint dan beragam jenis produk lainnya.

”Kami mendorong, agar para mahasiswa aktif membuat produk yang dapat diperjualbelikan ke masyarakat,” imbuhnya.

Menurut Marsha, selain studi akademik, STIE Semarang juga mendorong agar para mahasiswa nantinya bisa mandiri, memiliki kemampuan, dan aktif mencari peluang di luar kampus. Selain itu juga, melatih mahasiswa berwirausaha, agar dapat bertahan hidup melalui produk-produk yang dihasilkan dan dijual.

BACA JUGA: Rapat Penyusunan Perpanjangan Perjanjian Kerja Sama Unit Kerja Kantor Imigrasi Kabupaten Magelang

”Pendampingan wirausaha di STIE Semarang sudah berlangsung kurang lebih dua tahun. Kami bimbing mereka dari awal, mulai dari merencanakan bisnisnya, memproduksi sampai pemasarannya,” terang dia.

Terkait pameran pendidikan Edufair 2022, Marsha pun mengapresiasi terselenggaranya event ini, lantaran antusiasme peserta yang tinggi. Dia berharap, kegiatan serupa akan kembali digelar di tahun-tahun yang akan datang.

Sedangkan Ketua Panitia Edufair, Elly Widya Trisetyaningrum menyampaikan, event ini terselenggara atas inisiasi organisasi Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) SMA/SMK/MA Kabupaten Grobogan, bersama Dinas Pendidikan Wilayah IV Provinsi Jateng.

BACA JUGA: Tanggul Laut di Pelabuhan Tanjung Emas Selesai Mei 2024

”Ada 52 stan perguruan tinggi swasta dan negeri se-Jateng-Yogakarta yang ikut di Edufair kali ini. Event ini salah satu tujuannya, mengenalkan peserta didik yang berkeinginan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi,” tutur dia.

Elly menyebut, sekitar 15 ribu siswa dari SMA/SMK/MA sederajat se-Kabupaten Grobogan, ikut berpartisipasi dalam pameran pendidikan Edufair 2023 kali ini.

Perguruan tinggi yang berpartisapsi baik negeri maupun swasta di antaranya, Udinus, STIE Semarang, Unwahas, Unissula, Universitas Negeri Surakarta (UNS), Universitas Mercu Buana (Yogakarta), Universitas Safir (Pati), dan beberapa perguruan tinggi lainnnya.

”Kami berharap para siswa kembali bisa bangkit usai pandemi covid-19. Selanjutnya mereka dapat melanjutkan ke perguruan tinggi, karena mereka merupakan generasi emas bangsa Indonesia,” tukasnya.

Riyan