blank
Sejumlah 32 mahasiswa dari FIB Undip (Prodi Sastra Indonesia dan Prodi Bahasa dan Kebudayaan Jepang), melakukan magang di BBPJT. Foto: bbpjt

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBPJT), Dr Ganjar Harimansyah, belum lama ini menerima 32 mahasiswa magang dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Undip. Mahasiswa magang itu terdiri dari 26 mahasiswa Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia, serta enam mahasiswa Prodi Bahasa dan Kebudayaan Jepang.

Dalam acara itu hadir Andy Rahmadi Santoso (Kasubbag Umum), Fajrul Falah MHum, Herpin Nopiandi Khurosan MA, Yuniardi Fadhilah MA, Siti Komariya MA (dosen pembimbing magang dari Prodi Sastra Indonesia), serta Budi Mulyadi SPd MHum (Ketua Prodi Bahasa dan Kebudayaan Jepang).

Pada kesempatan itu, Ganjar menyampaikan, keputusan mahasiswa FIB Undip untuk magang di BBPJT ini tepat, karena sejalur dengan program studi. Mahasiswa yang menggeluti bahasa dan sastra, sangat tepat mengambil magang di Balai Bahasa.

BACA JUGA: Ini Pemberi Bantuan Pertama untuk Korban Banjir Dorang

”Kami merasa senang dan mendukung lembaga kami menjadi tujuan magang. Satu-satunya lembaga di Indonesia yang diamanati pemerintah dan negara untuk mengurus bahasa adalah Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang ada di setiap provinsi,” kata Ganjar, usasi acara serah terima.

Selama magang, lanjut dia, mahasiswa diperbolehkan menggunakan semua fasilitas di BBPJT. Gedung-gedung pertemuan juga bisa digunakan untuk mengadakan acara seminar atau kegiatan lainnya, yang berkaitan dengan bahasa dan sastra.

”Di era digital, mahasiswa bisa mengerjakan alih wahana, modifikasi sastra, misal cerita rakyat dialihwahanakan, dan sebagainya,” saran dia.

BACA JUGA: Walikota Tegal Tanggapi Video Viral saat Joged dengan Penyanyi

Ganjar berharap, mahasiswa magang ini bisa mendapatkan pengalaman sebanyak-banyaknya, dan dapat mengembangkan ilmunya, sesuai dengan peminatannya. Mereka juga harus berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di BBPJT, sehingga memperoleh hasil nyata dari program magang itu. Mahasiswa juga diharapkan bisa menghasilkan produk yang bisa menjadi portofolio di dunia kerja.

”Mahasiswa bisa fokus pada bidang kebahasaan maupun kesastraan. Ada beberapa program di BBPJT yang dapat dicoba, seperti penyusunan naskah SIGI, UKBI, literasi, BIPA, dan penyusunan kosakata,” terangnya.

Sementara itu, Fajrul Falah, memberikan apresiasinya pada BBPJT, yang bersedia menerima mahasiswa untuk magang. Dia berharap, para mahasiswa magang ini bisa berperilaku baik dan berkontribusi secara aktif, dalam pelaksanaan magang sesuai dengan peminatan.

BACA JUGA: Mahasiswa Magister Hukum USM Akan Gelar Seminar

”Semoga para mahasiswa dapat mengikuti magang dengan baik, karena membawa nama program studi, fakultas, dan universitas. Pekerjaan dari para mentor harus dikerjakan dengan baik, sehingga menghasilkan produk sebagai bekal di dunia kerja,” pesan Fajrul.

Sedangkan Budi Mulyadi juga berpesan, agar mahasiswa tidak hanya mengerjakan penugasan yang diberikan para mentor. Para mahasiswa harus mampu menghasilkan suatu karya selama magang.

”Saya berharap kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa dari Bahasa dan Kebudayan Jepang, harus mampu menghasilkan suatu karya, sesuai dengan tujuan mata kuliah Project Work, seperti penerjemahan cerita rakyat berbahasa Jepang ke bahasa Indonesia, atau sebaliknya,” tandas Budi.

Riyan