blank
Aparat Polres Kudus membantu evakuasi warga yang terdampak banjir. foto: Ist

KUDUS (SUARABARU.ID) – Upaya evakuasi warga yang terdampak banjir di wilayah Kabupaten Kudus terus dilakukan hingga Minggu (1/1). Aparat Polres Kudus ikut turun langsung ke lokasi-lokasi yang tergenang untuk mengangkut warga ke tempat pengungsian.

Sejumlah wilayah yang dievakuasi  diantaranya Dukuh Sidorejo Desa Gulang, Dukuh Kirig Tempel Desa Kirig, Desa Payaman, Desa Karangrowo Undaan dan Desa Ngemplak Undaan.

Kapolres Kudus, AKBP Wiraga Dimas Tama melalui Kapolsek Mejobo AKP Cipto menjelaskan, pihaknya saat ini bersama dengan BKO Brimob dan personel Ops Lilin Candi 2022 fokus melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir.

“Sejumlah warga terutama anak-anak dan wanita lanjut usia kami prioritaskan untuk di evakuasi ke tempat lebih aman. Hingga sore ini air di beberapa desa masih tinggi,” kata AKP Cipto.

Kapolsek melanjutkan, luapan air dengan ketinggian 30 hingga 50cm menggenangi puluhan rumah. Jalan desa pun terendam hingga sempat memutus akses warga setempat.

Untuk saat ini warga yang terdampak banjir berhasil dievakuasi ke lokasi pengungsian di SDN 1 Payaman sebanyak 5 KK jumlah 17 orang. Sedangkan di Aula Balai desa Gulang sebanyak 23 KK, Terdiri dari Dk Sidorejo Desa Gulang sebanyak 14 KK, Dk. Kirig Tempel Desa Kirig 1 KK, Desa Karangrowo Undaan 1 KK, dan Desa Ngemplak Undaan 7 KK. Total ada 64 orang yang berada di pengungsian.

“Ada satu warga yang harus kamu bawa ke Puskesmas Gulang, karena sakit,” imbuhnya.

DPRD Buka Posko Pengungsian

Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Masan menginstruksikan untuk membuka lagi posko pengungsian di aula DPRD Kabupaten Kudus. Pembukaan posko pengungsian ini dikarenakan jumlah warga yang dievakuasi semakin banyak seiring dengan meluasnya genangan banjir.

“Posko pengungsian DPRD Kudus hari ini mulai beroperasi dilengkapi dengan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan logistik warga,”tandasnya.

Menurut Masan, saat ini sudah ada sekitar 400 warga asal Desa Karangrowo yang sudah dievakuasi untuk mengungsi di aula DPRD Kudus.

Selain memenuhi kebutuhan makanan para pengungsi, dapur umum DPRD nanti rencananya juga akan digunakan untuk memasok bantuan makanan ke korban banjir yang masih bertahan di rumah . Sebab, sampai saat ini dilaporkan masih banyak warga yang memilih untuk tetap bertahan di rumah masing-masing meski lingkungan mereka terendam.

Kepala BPBD Kabupaten Kudus, Mundir mengatakan berdasarkan data hingga Minggu (1/1) pukul 15.00 WIB, terdapat 17 desa di empat kecamatan yakni Undaan, Mejobo, Jati dan Kaliwungu yang terdampak bencana banjir. Dari jumlah tersebut ada sekitar 8.527 kepala keluarga yang terdampak.

“Yang sudah dievakuasi ke pengungsian ada 495 pengungsi yang tersebar 11 lokasi pengungsian,”paparnya.

Ali Bustomi