blank
Lestari Moerdijat. Foto: fn

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Kewaspadaan terhadap adanya potensi cuaca ekstrem, yang memicu bencana alam, sepanjang masa liburan akhir tahun ini, harus menjadi perhatian bersama. Kesiapsiagaan para pemangku kepentingan di pusat dan daerah harus dikedepankan, untuk mengantisipasi ancaman bencana itu.

”Semua pihak harus benar-benar siap siaga mengantisipasi ancaman cuaca ekstrem, yang berpotensi menyebabkan bencana di masa liburan akhir tahun ini,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/12/2022).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), telah merilis perkiraan cuaca di Indonesia, mulai 25 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023. Dalam rilis itu BMKG menyebut, seluruh wilayah Indonesia berpotensi dilanda hujan lebat hingga sangat lebat, selama periode Natal dan Tahun Baru 2023.

BACA JUGA: DPRD Wonogiri Tetapkan Dua Perda Tentang Kearsipan dan Perseroda

Selain itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, ada 49 kejadian bencana selama sepekan, dari 19-25 Desember 2022. Kejadian itu disebabkan cuaca ekstrem dan banjir, yang kemudian mengakibatkan tanah longsor, gelombang pasang dan abrasi.

Lestari berharap, para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, mengupayakan antisipasi terhadap ancaman bencana alam itu, dan benar-benar mempersiapkan sejumlah langkah dengan baik. Apalagi saat ini adanya peningkatan perjalanan masyarakat pada masa liburan.

Rerie sapaan akrab Lestari, juga menghimbau masyarakat, untuk terus memantau perkiraan cuaca terkini, dan kondisi wilayah yang akan menjadi tujuan perjalanannya.

BACA JUGA: Wapres Ma’ruf Amin Apresiasi Komitmen Jateng Fasilitasi UMKM

Sehingga dalam melakukan perjalanan selama liburan akhir tahun ini, jelas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, masyarakat dapat benar-benar aman dan terhindar dari ancaman bencana alam.

Bagi wilayah-wilayah yang diperkirakan rawan terhadap cuaca ekstrem, tegas anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, pemerintah setempat harus mampu menggalang potensi masyarakat di wilayahnya, untuk bersama-sama melakukan upaya antisipasi bencana.

”Langkah-langkah membangun semangat gotong-royong antarwarga dalam menghadapi ancaman bencana alam di setiap wilayah, harus dikedepankan. Hal ini dalam rangka memperkokoh nilai-nilai persatuan Indonesia, pada setiap warga negara,” pinta dia.

Riyan