blank
Lestari Moerdijat. Fot: fn

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Kesenjangan antara tuntutan peningkatan pendidikan berkualitas dan mutu guru yang ada, harus segera dipersempit lewat perbaikan sejumlah kebijakan. Hal ini agar upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dapat konsisten direalisasikan.

”Perlu kerja keras semua pihak, untuk mempersempit kesenjangan antara tujuan yang ingin dicapai, dan kualitas sumber daya yang kita miliki di sektor pendidikan Nasional saat ini,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/11/2022), dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional.

Menurut dia, tujuan pendidikan Nasional yang diamanatkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), sungguh bagus.

BACA JUGA: Mahasiswa DKV Unisnu Jepara Gelar Creative Sharing dan Workshop Kerajinan Kulit

”Dalam hal ini, agar kita mampu membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu demi berkembangnya potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman, berilmu dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,” terang dia lagi.

Namun, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional yang mulia itu, saat ini belum diimbangi dengan ketersediaan tenaga pendidik yang memadai.

Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), tercatat jumlah guru di Indonesia sebanyak 3,31 juta orang, pada tahun ajaran 2022/2023, yang mengajar di berbagai jenjang pendidikan (Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas).

BACA JUGA: Manfaatkan DBHCHT, Rehab Sejumlah Puskesmas Ditarget Rampung Desember Nanti

Sedangkan berdasarkan Laporan Proyeksi Penduduk Indonesia Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Indonesia diprediksi akan mencapai 318,96 juta jiwa pada 2045.

Dari jumlah itu, penduduk usia produktif diperkirakan 207,99 juta jiwa (65,2 persen). Sedangkan penduduk usia non-produktif akan mencapai 110,9 juta jiwa (34,8 persen).

Mendominasinya penduduk usia produktif, ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, merupakan peluang sekaligus tantangan bagi bangsa ini.

BACA JUGA: Sarmuji: Right Issue Adhi Karya Perkuat Proyek Strategis Nasional

”Kelompok usia produktif itu, harus mendapatkan pendidikan berkualitas untuk memperbesar peluang bangsa ini mendapatkan bonus demografi,” imbuhnya.

Karena itu, anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem ini, mengajak semua pihak untuk segera memutus simpul-simpul yang menghambat terwujudnya pendidikan berkualitas di Tanah Air.

Salah satu hambatan sektor pendidikan yang harus segera diatasi, jelas dia, terkendalanya upaya peningkatan kualitas dan pemerataan penyebaran guru.

BACA JUGA: Kejati Jateng Bakal Periksa Oknum Jaksa Penyidik Atas Dugaan Tindakan Tercela

”Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pendidikan, lewat perbaikan sistem, sejumlah kebijakan dan undang-undang. Dan ini harus menjadi kepedulian bersama,” ujarnya.

Harmonisasi kebijakan antarkementerian dan lembaga di tingkat pusat dan daerah yang menangani sektor pendidikan, tegas Rerie, harus segera dilakukan, agar konsistensi upaya mewujudkan pendidikan yang berkualitas terus terjaga.

Diharapkannya, sebuah gerakan Nasional dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas lewat peningkatan mutu guru yang berkelanjutan dan merata, harus segera diwujudkan, untuk mengakselerasi pencapaian bonus demografi yang diharapkan.

Riyan