SEMARANG (SUARABARU.ID)– Isi khotbah yang disampaikan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Prof H Nizar Ali MAg, saat bertindak sebagai khatib Shalat Id di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang, Senin (31/3/2025), membuat ribuan jamaah yang hadir ikut meresapi dalam hati.
Disampaikan Prof Nizar, Hari Raya Idul Fitri merupakan momentum yang sangat strategis untuk melakukan refleksi diri (muhasabah). Apakah selama ini kita sudah berusaha untuk mensucikan diri, ataukah justru selama ini kita tenggelam dalam kubangan dosa.
”Kita telah membuka babak baru dalam sejarah perjalanan manusia sejak hari ini, yang merupakan hari kemenangan bagi Muslim sejati. Muslim dengan tampilan perilaku baru yang berkualitas, dan bertumpu pada sendi-sendi al-akhlak al-karimah,” kata Nizar dalam khotbahnya yang bertema ‘Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa’.
BACA JUGA: Kala Pemuka Lintas Agama Sambangi Warga Muslim usai Salat Id di Masjid Agung Jawa Tengah
Menurut dia, momentum Idul Fitri juga sangat penting untuk membangun kebersamaan, dengan memperkuat dan mempererat tali persaudaraan. Baik persaudaraan umat Islam (Ukhuwwah Islamiyyah), persaudaraan se-bangsa dan se-Tanah Air (Ukhuwwah Wathaniyyah), dan persaudaran umat manusia apapun latar belakangnya (Ukhuwwah Insaniyyah).
Ada pemandangan menarik usai dilaksanakannya Shalat Id di MAJT, dengan imam KH Ulil Abshor Alhafidz. Terlihat sejumlah tokoh lintas agama, mulai dari Katolik, Kristen, Buddha, Hindu, dan Konghucu, mendatangi para jamaah untuk menyampikan ucapan selamat Idul Fitri.
”Kami bersama Uskup Agung Semarang, dan beberapa anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) mengucapkan selamat Idul Fitri,” ujar Romo FX Sugiyana, dari Keuskupan Agung Semarang, yang mengaku sudah ketiga kalinya hadir di MAJT usai Shalat Id.
BACA JUGA: Ahmad Luthfi Shalat Id di Simpang Lima; Mudik Lebaran di Jawa Tengah Kondusif
Para tokoh lintas agama ini, kemudian diterima dan dijamu makan pagi oleh Ketua PP MAJT, Prof KH Noor Achmad, dan jajaran pengurus di aula lantai dasar.
”Kami sampaikan terima kasih kepada para romo, pendeta, dan pimpinan agama lain, serta tokoh FKUB. Ini menunjukkan di Jateng, semua tokoh agama adalah satu,” ungkap Noor Achmad.
Pada kesempatan yang sama, Uskup Agung Semarang, Mgr Robertus Rubiyatmoko menyatakan, kunjungan ini untuk mengungkapkan kedekatan dengan saudara Muslim yang sedang merayakan Idul Fitri.
”Dari waktu ke waktu, saya merasakan kedekatan itu. Maka ini menjadi modal yang besar, untuk wewujudkan negara Indonesia yang diwarnai kebhinnekaan, namun tetap satu dalam hati, persaudaraan, dan kekeluargaan,” tukasnya.
Riyan