blank
M Sarmuji, wakil ketua Komisi VI DPR RI.(Foto:SB/Setjen DPR RI)

BLITAR (SUARABARU.ID) – Wakil Ketua Komisi VI DPR M Sarmuji menyatakan, langkah perusahaan konstruksi PT Adhi Karya dalam melakukan Right Issue sudah melalui persetujuan DPR.

Bahkan juga berdasar Perarturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2022 Tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke dalam saham ADHI sebagai dasar hukum diberikannya PMN, dan Persetujuan efektif OJK pada 14 Oktober 2022.

Sarmuji menyatakan, setelah dilakukan Perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang pada periode 28 Oktober 2022 hingga 8 November 2022, Adhi Karya berhasil menyerap dana sebesar Rp2,6 triliun dengan komposisi Penyertaan Modal Negara sebesar Rp1,96 triliun dan dana publik sebesar Rp689 miliar.

“Total dana tersebut sepenuhnya dapat dipergunakan untuk setoran modal ke badan usaha untuk pembangunan beberapa Proyek Strategis Nasional,”ujar Sarmuji disela sosialisasi BUMN di Hotel Puri Perdana Blitar, Jawa Timur belum lama ini.

Tol Solo-Yogyakarta dan Tol Bawen-Yogyakarta

Menurut Sarmuji, proyek-proyek yang masuk ke dalam pendanaan Rights Issue Adhi antara lain Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, Tol Yogyakarta-Bawen dan SPAM Karian, Serpong Timur.

“Setelah pelaksanaan Right Issue, komposisi kepemilikan saham di ADHI menjadi naik 64% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan 36% dimiliki oleh Publik,”terang Sarmuji.

Adapun manfaat yang diperoleh Adhi dari hasil pendanaan Rights Issue menurut Sarmuji adalah untuk mendorong penyelesaian Proyek Strategis Nasional yang sedang dikerjakan oleh Adhi, yakni ada pembangunan Jalan Tol dan SPAM untuk Air Bersih.

Selain itu penguatan modal agar dapat berkompetisi dalam meningkatkan kinerja perusahaan yang berkelanjutan. Dengan adanya Rights Issue ini tentu diharapkan

Perseroan juga memberikan manfaat bagi Pemerintah, Negara dan Masyarakat, salah satu nya, melalui Peningkatan PDB/PDRB, Penambahan Lapangan Kerja, Peningkatan Pajak dan Dividen.

“Dampak lain yang dapat dirasakan juga adalah konektivitas wilayah menuju daerah pariwisata,” terang Sarmuji.

Salah satunya, lanjut Sarmuji, adalah Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, ini adalah tol yang ditunggu-tunggu masyarakat untuk sampai ke Kota Yogyakarta atau kota pelajar. Tol ini masuk ke dalam salah satu Proyek Strategis Nasional.

“Pembangunan tol tersebut bertujuan mempercepat konektivitas wilayah Yogjakarta, Solo dan Semarang untuk mendorong pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata,” terang Sarmuji.

Menurut Sarmuji, proyek strategis nasional tidak akan mungkin terwujud bila dari sisi pendanaan Adhi Karya tidak sehat. Untuk itu, Right Issue menjadi sesuatu yang penting dilakukan. “Saya kira bukan hanya jalan Tol Solo Yogyakarta, tapi juga masih banyak proyek strategis nasional yang tengah dikerjakan Adhi Karya,”ujar dia.

Komper Wardopo