MAGELANG (SUARABARU.ID) – Kabupaten Wonosobo menjadi tempat pertama rintisan awal edukasi literasi dan inklusi keuangan di tingkat desa oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Digelar pada pertengahan Desember 2022, OJK mengajak para kepala desa dan lurah se-Karesidenan Wonosobo menjadi agen literasi keuangan di tingkat bawah.
“Kami mengajak para kades ini untuk jadi agen literasi keuangan. Karena dimanapun tempat yang sudah ada sinyal HP, maka ada kemungkinan bisa kena penipuan (online),” kata Kepala OJK Jateng & DIY, Aman Santosa, saat acara FGD Literasi dan Inklusi Keuangan, Kamis (24/11/2022).
Kegiatan edukasi literasi keuangan ini merupakan tindak lanjut dari Inisiasi Pembentukan Forum Kepala Desa dan Lurah se-Jawa Tengah Melek Keuangan yang diluncurkan pada akhir Oktober 2022 oleh OJK, TPKAD Jateng, Polda Jateng, dan Industri Jasa Keuangan,
Adapun Forum Kades Jateng Melek Keuangan tersebut merupakan bagian dari program Jateng Gemi Lan Nastiti yang menjadikan Kepala Desa dan Lurah sebagai garda terdepan dalam menyampaikan informasi mengenai Industri Jasa Keuangan serta waspada investasi ilegal kepada masyarakat.
“Tingkat Literasi dan Inklusi Keuangan masyarakat Jawa Tengah sudah di atas Nasional, namun perlu ditingkatkan untuk mencapai Target Tahun 2024. Makanya dengan adanya kegiatan ini kami ingin lebih mendorong capaian dan jangkauannya lagi sampai ke tingkat bawah,” kata Aman.
Sebagai catatan, tingkat literasi keuangan di Jateng saat ini 51,69% atau sudah lebih tinggi dibandingkan Nasional yang sebesar 49,68%, namun masih perlu ditingkatkan bila dibandingkan provinsi lain.
Sementara itu, untuk tingkat inklusi keuangan di Jateng sebesar 85,97%, lebih tinggi dibandingkan Nasional sebesar 85,10%, namun masih di bawah target inklusi keuangan tahun 2024 sebesar 90%.
Hery Priyono