blank
(Foto: Romeltea Online)

Mencegat (door-stop) narasumber di suatu tempat demi untuk menguak informasi, seperti tersangka pembunuhan yang baru keluar dari ruang interograsi mempunyai trik tersendiri agar   narasumber mau  berbicara. Atau saat  seorang wartawan meminta konfirmasi atas suatu peristiwa kepada pejabat atau pemangku kepentingan lainnya.

Walaupun sifatnya mencegat, wartawan harus memiliki persiapan yang matang, pelaksanaan, dan pasca wawancara. Wartawan harus memiliki strategi menyiapkan pertanyaan singkat dan pendek untuk narasumber. Pertanyaan panjang akan menyulitkan narasumber menjawab. Pertanyaan itu  sebaiknya juga dipersiapkan setelah seorang wartawan mendalami persoalan yang akan dimintakan konfirmasi atau bahkan klarifikasi.

Tak hanya isi pertanyaan dan pemerolehan informasi dari narasumber, wartawan juga harus cakap mengajukan pertanyaan secara vokalik. Wartawan harus mampu mengontrol nada bicara, nada suara atau keras lemahnya suara, kecepatan berbicara, dan intonasi. Kinesik juga menjadi strategi seperti kontak mata, ekspresi mata dan wajah, isyarat tubuh dan sikap tubuh.

Pasca wawancara dilakukan, wartawan mengolah data dan menyiapkan strategi kembali atas jawaban narasumber untuk dikonfirmasikan kepada narasumber lain yang terkait.

Keefektifan wawancara cegat dikatakan efektif bila isi pertanyaan tidak menunjukkan interograsi. Selain itu, wartawan memahami masalah sehingga ketika mengajukan pertanyaan  tidak dengan kepala kosong.

Maka dari itu, wawancara cegat dikatakan efektif bila isinya memuat informasi penting yang dibutuhkan oleh wartawan sebagai bahan berita yang kemudian ditulis dalam bentuk berita dengan struktur,  judul,  lead  dan tubuh berita.

Diana