blank
Gapura gerbang SMPN 16 Kota Semarang yang memasang spanduk selamat datang penerimaan peserta didik baru tahun ajaran 2022-2023, Senin (22/8/2022). Foto : Dok Absa

SEMARANG (SUARABARU.ID) Walau anggaran tersedia dan proses tukar guling lahan, untuk pembangunan gedung SMPN 16 sudah selesai, namun proses pembangunannya dinilai terkesan lamban (lelet), bahkan tanpa progres yang signifikan.

Hal itu menjadi sorotan pegiat anti korupsi yang tergabung di dalam lembaga bernama Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi ( GNPK) Provinsi Jawa Tengah dan menjadi diskusi hangat di lembaga tersebut belum lama ini.

“Sebenarnya ada apa dengan proses pembangunan SMPN 16 Semarang yang terkesan lelet (lamban), padahal tukar gulingnya sudah selesai prosesnya, termasuk anggaran pembangunan serta tanah penggantinya juga sudah tersedia. Kalau molor terus, nanti tak jadi-jadi bangunannya dan yang jadi korban tentunya murid dan gurunya,” ungkap Drs. Mastur Dariri, SH. MH, Ketua Dewan Pembina GNPK Jateng, kepada awak media di Semarang, Senin (22/8/2022).

Bahkan ada dugaan, lanjutnya, ada terendus faktor lain yang diduga turut menghambat proses pembangunan sekolah menengah pertama negeri tersebut,

“Faktor penghambatnya bisa saja berupa tehnis atau masalah keuangan, karena anggarannya khan mencapai ratusan miliar rupiah yang bisa berpotensi keranah korupsi,” Mastur .

Wakil Kepala Sekolah SMPN 16 Kota Semarang, Badrul Anwar saat ditemui wartawan menyatakan ketidaktahuannya alasan pembangunan sekolah tersebut mengalami kemoloran dan terkesan lamban.