blank

Oleh: Dr. H. M. Fakhruddin

Tak terasa hari raya Idul Fitri sudah menjelang. Mulai terbayang nikmatnya opor, rendang, gulai dan berbagai hidangan saat lebaran. Agar ketika berpesta di hari lebaran tetap sehat dan bugar serta mampu menjaga hasil puasa kita dengan baik, maka perlu diperhatikan prinsip  diet 3 J yang benar yaitu, jumlah makanan, jenis makanan, dan jadwal makan. Beberapa tips dibawah ini semoga dapat menjaga tetap sehat dan bugar di saat lebaran.

Ketika puasa usai, tetapkan hati untuk selalu menjaga hasil puasa dengan selalu mengendalikan nafsu agar tidak melakukan sesuatu yang berlebihan termasuk mengendalikan nafsu makan.

Setelah sholat subuh ketika akan berangkat sholat ied disunahkan makan pagi dahulu, agar perubahan pola makan ketika puasa tidak terjadi secara drastis. Untuk membatasi jumlah makanan dapat dilakukan dengan berpedoman berhentilah makan sebelum kenyang. Pola yang benar adalah porsi kecil tetapi sering. Rasa kenyang merupakan sinyal agar tubuh sudah harus menghentikan makan.

BACA JUGA Waspadai Penyakit Pasca Ramadan

Pilihlah jenis makanan yang menyehatkan, bergizi, berimbang dan beraneka ragam. Pilih dari sumber yang alami misalnya buah dan sayur segar, hindari hidangan yang banyak mengadung bahan pengawet atau bahan kimia serta tinggi gula, garam dan lemak. Hal ini juga berlaku untuk minuman, pilih air putih atau air mineral, jika tidak ada bisa pilih susu, teh atau sirup. Jika tidak ada pilihan, terakhir adalah minuman ringan.

Jadwal makan yang benar adalah 3 kali makan utama dan 2-3 kali makanan selingan. Ketika lebaran biasanya jadwal itu susah dipenuhi, maka agar tidak mengganggu kesehatan disiasati dengan makan sedikit-sedikit dan jangan sampai kenyang apalagi kekenyangan.

Bagi penderita diabetes, lebih baik mengonsumsi makanan sesuai kebutuhan, di mana asupan karbohidrat dan protein harus sesuai takaran, kurangi makanan yang manis-manis, seperti sirup, kue atau puding . Nasi boleh dikonsumsi, tapi jangan terlalu berlebihan.

Penderita hipertensi berhati-hati mengonsumsi makanan berlemak tinggi, makanan yang asin-asin, makanan yang diasinkan dan diawetkan.

Penderita asam urat harus menahan diri dari godaan sajian lebaran seperti jeroan (usus, limpa, paru, hati, jantung, dan otak), juga kacang-kacangan, selain itu perbanyak minum air putih karena air membantu mengeluarkan asam urat melalui urin.

BACA JUGA Minum Obat Saat Puasa, Perhatikan Efek Sampingnya

Dan bagi yang memiliki riwayat kolesterol tinggi, hindari makanan yang terlalu gurih, berlemak, goreng-gorengan, produk susu, jeroan, seafood (selain ikan), dan makanan sumber lemak hewani lainnya. Bila ingin makanan bersantan seperti opor atau gulai, ambil saja dagingnya tanpa kuah.

Jangan lupa untuk berolah raga dan jika memungkinkan bersilaturahmi lebih baik berjalan kaki. Karena dengan olahraga maka tubuh kita akan lebih sehat, kuat dan energik. Olahraga yang disarankan adalah olahraga aerobik (olahraga yang menggunakan oksigen, seperti jogging, lari, sepeda dan berenang.

Beristirahat dan cukup tidur minimal 6 jam sehari. Jika pola makan sudah baik dan olahraga yang teratur maka langkah selanjutnya adalah istirahat yang cukup.

BACA JUGA Penderita Penyakit Jantung Koroner Tak Dilarang Berpuasa

Semoga dengan menjalankan tips diatas kita dapat memperoleh  dan mempertahankan hasil puasa kita dengan maksimal. Dianjurkan juga agar hasil puasa lebih bermanfaat dapat ditindak lanjuti dengan menjalankan puasa 6 hari di bulan syawal, puasa sunah Senin Kamis atau bahkan puasa Nabi Daud AS yakni sehari puasa sehari tidak puasa.

Penulis adalah IDI Cabang Jepara FKTP BPJS Kesehatan Bangsri