blank
Kombes Djuhandani Rahardjo Puro Direskrimum Polda Jateng didampingi Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Sumy Hastry Purwanti saat memberikan keterangan pers di Mapolda Jateng, Jum'at (18/3/2022). Foto: Dok Istw

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Sweetha Kusuma Gatra, korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan di bawah Jalan Tol Km 425, Pudakpayung, Banyumanik, Kota Semarang pada Rabu (16/3/22) lalu ternyata adalah calon suaminya sendiri, warga Lasem, Rembang.

Setelah dilakukan identifikasi korban oleh Tim subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Jateng, terungkap bahwa korban bernama Sweetha Kusuma Gatra (32), warga Sleman, Yogyakarta.

Direskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan, pelaku diketahui bernama Dony Christiawan Eko W (31) yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan di salah satu RS Rembang dan merupakan lelaki yang selama ini dekat dan sudah melamar Sweetha Kusuma Gatra.

“Setelah melakukan penyidikan kita dapatkan identitas korban. Kurang dari 1×24 kita dapatkan pelaku dan kita tangkap saat berada di kota Semarang. Langsung kita introgasi dan mengaku telah membunuh Sweetha di sebuah hotel di Jalan Dr Wahidin Semarang,” ungkap Kombes Djuhandani di Mapolda Jateng, Jumat (18/3/2022).

“Motifnya cemburu dan bingung saat ditanya keberadaan anak korban yang dititipkan oleh Sweetha sejak bulan Februari 2022 lalu. Korban dicekik lehernya di dalam hotel,” paparnya.

Dari hasil pemeriksaan saksi lanjut Kombes Djuhandani, bahwa korban ini memiliki dua anak, di antaranya ikut korban dan satunya ikut orang tua korban. Polisi yang curiga kembali melakukan pengecekan di lokasi kejadian penemuan mayat di bawah jembatan tol.

“Hasilnya kita temukan kerangka tulang anak di bawah usia 12 tahun. Kemungkinan besar ini adalah anak korban wanita yang sebelumnya ditemukan di tempat itu,” jelasnya.

Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Sumy Hastry Purwanti di tempat yang sama mengatakan, saat ditemukan mayat tengkorak di lokasi kejadian pembuangan mayat, secara ilmiah sudah diambil pemeriksaan tulang DNA dan diperkirakan tengkorak anak.

“Kita masih memeriksa kontur gigi dulu dan kondisi kepalanya, semua dilakukan anatomi untuk mengetahui kenapa penyebab meninggalnya secara wajar atau tidak wajar,” pungkas Sumy Hastry.

Absa