blank
Inovasi packaging dengan mengubah kemasan dan logo UMKM yang semula hanya memakai plastik biasa menjadi standing pouch dengan logo yang mencolok agar masyarakat tertarik.

JEPARA (SUARABARU.ID) – Ana adalah Ibu Rumah Tangga yang memiliki usaha sampingan yaitu usaha Cilok dan Cireng. Ia memilih jenis usaha ini selain karena banyak disukai orang juga merupakan makanan khas Jawa Barat, daerah asalnya. Ana pindah ke Jepara mengikuti suaminya.

Usaha rumahan Cilok dan Cireng ini diberi nama “Entang”. Pemasaran produk “Entang” terbilang masih tradisional karena hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut dan jasa titip warung. Sebab Ana kurang mengerti dan terkendala akan penggunaan teknologi yang modern seperti pemasaran melalui media sosial.

blank
Bu Ana bersama Tim KKN Kelompok 70 Unisnu Jepara

Sudah hampir 2 tahun penjualan produk Entang mengalami penurunan karena dampak  pandemi yang tak kunjung usai. Ana berkeinginan untuk mengembangkan usahanya agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Seperti kata pepatah “Bak gayung bersambut” Ana bertemu dengan Tim KKN Kelompok 70 Unisnu Jepara yang melaksanakan KKN di Desa Saripan.

Tim KKN Kelompok 70 yang terdiri dari Anita Anggriyani (Akuntansi), Meila Dwineta (Akuntansi), Tri Shinta Bela Rahmawati (Manajemen), Muhammad Ahsan Tafaul Faiq (Manajemen) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Muhammad Fakhruddin (Perbankan Syari’ah) dari Fakultas Syari’ah dan Hukum dengan Dosen Pembimbing Lapangan Mayadina Rohmi Musfiroh, M.A.

Kelompok ini sepakat untuk mejadikan Entang sebagai mitra karena memiliki potensi yang bisa dikembangkan dengan lebih baik lagi dan sangat sesuai dengan tema KKN “Mempercepat Pemulihan Ekonomi Dan Sosial”.

blank
Bu Ana bersama Tim KKN Kelompok 70 Unisnu Jepara

Berdasarkan hasil diskusi dengan Tim KKN Kelompok 70 Unisnu Jepara, ditemukan cara untuk mengembangkan usaha Entang melalui inovasi-diversifikasi produk, packaging, dan pemasaran.

“Memberikan suatu inovasi yang baru pada produk serta packaging yang menarik dan pemasaran yang modern akan meningkatkan daya beli konsumen terhadap suatu produk itu sendiri”, ujar Anita Anggriyani selaku ketua KKN Kelompok 70.

Inovasi yang dilakukan oleh Tim KKn Kelompok 70 Unisnu Jepara bersama mitra adalah penambahan varian rasa seperti ayam pedas, sosis pedas, abon, keju mozarella. Kemudian inovasi dari segi packaging adalah pengubahan kemasan dan logo UMKM yang semula hanya memakai plastik biasa menjadi standing pouch dengan logo yang mencolok agar masyarakat tertarik.

Selanjutnya inovasi dari segi pemasarannya adalah pengubahan cara pemasaran yang semula hanya mengandalkan dari mulut ke mulut dan jasa titip warung kemudian di ubah ke pemasaran online melalui media sosial seperti instagram, whatsapp, facebook dan market place lainnya.

“Saya sangat senang bisa bermitra dengan Tim KKN Kelompok 70 Unisnu Jepara. Sebelumnya saya menjual cilok dan cireng dalam kemasan plastik biasa dengan adonan isi yang masih original dan memasarkannya pun masih tradisional,” ujar Ana.

Saya berharap setelah adanya inovasi pemasaran, penambahan jenis produk dan kemasan dari Tim KKN Kelompok 70 Unisnu Jepara, usaha saya dapat berkembang pesat dan dikenal banyak orang”, ujar Ana selaku owner Entang.

Hadepe – Alvaros