blank
Heroe Soekendar, S.Sos Camat Semarang Barat (kiri bertopi) ikut memantau di lokasi saat proses penutupan Toko Ramai Manyaran Semarang Senin (21/6/2021). Foto : Istw

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Camat Semarang Barat Heroe Soekendar menegaskan, tak ada yang meninggal akibat paparan covid-19, saat penutupan Toko Ramai Manyaran, di Jalan Abdul Rahman Saleh, Kelurahan Kembangarum, Semarang Barat oleh SatPol PP Kota Semarang.

Hal itu disampaikan Heroe Soekendar, S.Sos, Camat Semarang Barat, melalui pesan WhatsApp saat dimintai keterangan SUARABARU.ID, Selasa 22 Juni 2021, perihal isu adanya karyawan yang meninggal dunia secara mendadak akibat terpapar Covid-19 saat penutupan Toko Ramai Manyaran Semarang, kemarin.

“Saya tidak mendengar ada yang meninggal,” kata Camat Semarang Barat melalui pesan WhatsApp.

BACA JUGA  Satpol PP Kota Semarang Tutup Swalayan Ramai Manyaran, 28 Karyawan Terpapar Covid-19

Dijelaskan oleh Heroe, penutupan Toko Ramai Manyaran tersebut, karena adanya keluhan dari masyarakat yang khawatir bahwa ada karyawan Toko Ramai Manyaran positif terpapar covid-19 tapi masih masuk kerja.

Hal itu dikhawatirkan bisa menular ke masyarakat yang belanja, sebab tiap hari terjadi kontak langsung, sehingga sangat rentan penularannya.

“Ada keluhan dari warga masyarakat bahwa pengunjung berjubel. Sehingga rentan penularan covid-19. Selain itu, pengakuan pemiliknya sendiri yang menyampaikan ada karyawan yang pernah kontak dengan keluarga yang positif tapi tetap masuk kerja,” ungkap Heroe

Oleh sebab itu, lanjutnya, untuk mengantisipasi semakin meluas penyebaran atau penularannya kepada masyarakat, pihaknya berkoordinasi dengan SatPol PP untuk penanganan lebih lanjut.

Seperti diberitakan sebelumnya, Toko swalayan Ramai Manyaran, yang berlokasi di Jalan Abdul Rahman Saleh Kelurahan Kembangarum, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, telah ditutup oleh SatPol PP Kota Semarang karena banyak karyawannya yang terpapar Positif Covid 19.

Dari informasi yang diperoleh menyebutkan, di sekitar lokasi kejadian, SatPol PP datang dipimpin langsung oleh kepalanya, Fajar Purwoto, dan langsung memerintahkan anggota untuk mengeluarkan karyawan dan pengunjung yang masih ada di dalam.

“Bapak Ibu sekalian, hari ini Toko Ramai ini akan kita tutup. Silahkan karyawan dan pengunjung keluar. Setelah itu kita tutup. Jika nanti akan buka lagi, tolong koordinasi dengan dinas terkait,” intruksi Fajar menggunakan Toa pengeras suara di depan pintu masuk Toko Ramai.

Setelah semua keluar dan Toko Ramai kosong, kemudian toko ditutup dan petugas Satpol PP melakukan penyegelan dengan memasang stiker pemberitahuan, toko telah disegel dan garis pembatas belum berizin, sebagai tanda toko ditutup dan dihentikan kegiatannya.

Absa