blank
Banjir Sungai Wiroko menggenangi rumah warga di Kecamatan Nguntoronadi, dan merusak puluhan hektare tanaman pangan milik petani.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Bencana banjir dan tanah longsor, Senin malam (2/3), melanda dua wilayah kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Yakni Kecamatan Nguntoronadi dan Kecamatan Kismantoro. Tidak ada korban jiwa, tapi berdampak buruk pada sekitar 10 rumah penduduk, merusak prasarana infrastruktur jalan desa dan jembatan, serta merusak puluhan hektare tanaman pangan milik petani.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerahj (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, Selasa (3/3), menyatakan, banjir di wilayah Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, dipicu oleh meluapnya Sungai Wiroko. Luapan air banjir dari anak sungai Bengawan Solo ini, menerjang wilayah Desa Bulurejo, utamanya di Dusun Karangturi dan Dusun Krapyak. ”Bencana banjir ini terjadi sekitar pukul 19.00,” tegas Bambang Haryanto.

Dampak yang ditimbulkan, mengakibatkan beberapa tempat permukiman warga tergenang. Data sementara, rumah warga yang tergenang terdiri atas rumah milik Suratman di Dusun Karangturi RT 3/RW 5, rumah Supangat di Dusun Krapyak RT 2/RW 4. Juga menggenangi puluhan Hektare (Ha) lahan pertanian yang berdampak pada rusaknya tanaman pangan milik petani.

blank
Saat genangan banjir dari Sungai Wiroko kembali surut, meninggalkan endapan lumpur di lantai rumah warga.

Tiga Desa
Bencana banjir Sungai Wiroko ini terjadi bersamaan dengan hujan lebat yang berlangsung sekitar 2 jam, dan menimbulkan genangan dengan ketinggian rata-rata sekitar 30 – 50 cm. Bersamaan ketika hujan reda, arus banjir pun kembali surut.

Baca juga : Wonogiri Longsor Lagi, Sungai Grindulu Pacitan Banjir

Sementara itu, bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri, melanda tiga desa/kelurahan. Yakni di Desa Gambiranom, Lemahbang dan Kelurahan Kismantoro. Bencana banjir dan tanah longsor ini, berdampak buruk pada sejumlah rumah pemukiman penduduk, merusak prasarana infrastruktur jalan desa dan jembatan.

Di Desa Gambiranom, bencana alam banjir yang terjadi bersamaan hujan lebat, telah menyebabkan Kali Gambiranom meluap dan menggenangi 5 rumah penduduk. Yakni rumah milik Kader, Tarji, Ny Katinem, Ny Kasimah dan rumah milik Giyono. Semuanya berada di Dusun Bonggi, Desa Gambiranom, Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri.

blank
Banjir Sungai Kismantoro, telah mengakibatkan pondasi dan bangunan jembatan ambrol. Lokasinya berada di RT 1/RW 7 Lingkungan Ploso, Kelurahan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri.

Jembatan Ambrol
Di Kelurahan Kismantoro, banjir dari Sungai Kismantoro, telah mengakibatkan pondasi dan bangunan jembatan ambrol. Lokasinya berada di RT 1/RW 7 Lingkungan Ploso, Kelurahan Kismantoro. Jembatan ini, merupakan jembatan vital untuk sarana hubungan darat anartlingkungan di Kelurahan Kismantoro. Kejadiannya berlangsung Senin petang (2/3).

Di Desa Lemahbang, Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri, telah terjadi bencana tanah longsor yang mengakibatkan rusaknya 2 bangunan rumah warga. Yaitu rumah milik Tono di RT 1/RW 3 Dusun Lemahbang, dan rumah miik Ny Katiyem di RT 3/RW 6 Dusun Sambeng.

Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, untuk penanganan darurat di dua wilayah kecamatan yang dilanda banjir dan tanah longsor tersebut, telah dilakukan tindakan darurat sebagai upaya pertolongan.

Selasa pagi (3/3) ini, tindakan pemulihan akan dilaksanakan dengan menurunkan para personel BPBD bersama jajaran TNI dan Polri, aparat kecamatan dan pamong desa, para relawan dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB), relawan Desa Tangguh Bencana (Destana), para tokoh pemuda dan tokoh masyarakat beserta warga.

Bambang Pur