KUDUS – Kelambu (luwur) yang biasa membungkus makam Sunan Kudus, sejak 1 Muharam 1441 H atau bertepatan dengan Minggu (1/9) silam dilepas. Pelepasan luwur tersebut merupakan rangkaian dari prosesi buka luwur makam Kanjeng Sunan Kudus yang puncaknya akan digelar pada 10 Muharam atau Selasa (10/9) mendatang.
Dilepasnya luwur makam Sunan Kudus, hanya terjadi setahun sekali. Bagi peziarah masyarakat yang ingin tahu bagaimana bentuk makam Sunan Kudus, ini mungkin saat yang tepat untuk melihat secara langsung cungkup hingga bentuk makam tokoh penyebar agama di Kota Kretek tersebut.
BACA JUGA : Fraksi Gabungan PAN, Hanura dan Demokrat tetap Incar Jabatan Pimpinan AKD
Ya, jika biasanya cungkup makam ditutupi kelambu, saat ini cungkup tersebut benar-benar terbuka. Berbentuk kubus, cungkup yang terbuat dari batu kapur tersebut terlihat cukup indah dan menampakkan kesakralannya.
Dinding cungkup dihiasi ornamen indah berbentuk bunga yang memiliki lubang angin. Sehingga, peziarah yang mendekat cungkup bisa melihat langsung makan Sunan Kudus dari sela-sela lubang angin tersebut.
“Alhamdulillah, bisa melihat langsung cungkup dan makam Sunan Kudus lebih jelas. Jadi, pas ziarah bisa seakan lebih dekat dengan Kanjeng Sunan. Sebab, kalau berziarah di hari-hari biasa cungkup makam tertutup kelambu,” kata Rizal, seorang peziarah dari Madura, Jumat (6/9).
BACA JUGA : Warga Suriname Terpikat Jamu Herbal Buatan KWT Berdikari Wonosobo
Ya, pelepasan luwur makam Sunan Kudus merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Buka Luwur Kangjeng Sunan Kudus 1441 H/2019. Pelepasan dilakukan sejak di setiap tanggal 1 Muharam.
Pelepasan Luwur diawali dengan ziarah di makam Kangjeng Sunan Kudus merupakan awal prosesi dari tradisi Buka Luwur. Semua luwur yang menutup seluruh ruang utama makam Sunan Kudusmulai dari penutup nisan, jirat, ranjam, dan fitrage yang dilepas untuk diganti baru. Selain melepas luwur, juga dilakukan pembersihan di semua bagian makam.
Luwur yang dilepas tersebut telah terpasang selama satu tahun sejak buka luwur tahun lalu kemudian dibawa ke pendapa Tajug untuk diurai dan dirapikan secara bersama-sama oleh panitia dan perewang,
Luwur baru
Luwur-luwur yang dilepas sebelumnya menjadi penutup area makam dengan berbagai bentuk, yaitu melati, unthuk banyu, kompol, dan wiru. Kesemuanya diurai kembali menjadi lembaran kain untuk dirapikan dan disimpan hingga tanggal 9 Muharram nanti.
”Semua kain luwur nanti kan dipotong dengan ukuran kurang lebih 105cm x 50cm untuk dibagikan sebagai suvenir untuk tamu-tamu khusus dan tidak diperjualbelikan,” kata Humas Panitia Buka Luwur Sunan Kudus, Wildan Hakiki.
Sebagai pengganti, panitia akan membuat luwur baru tanggal 6-9 Muharram H/6-9 September 2019, dan akan dipasang secara bertahap, yang puncaknya dipasang pada tanggal 10 Muharram pada Upacara Buka Luwur untuk memasang ranjam di makam Kangjeng Sunan Kudus.
BACA JUGA : Generasi Muda Hindari Praktik Duplikasi dan Plagiasi
Selama pembuatan luwur dan rangkaian kegiatan Buka Luwur, kegiatan ziarah di makam Kangjeng Sunan Kudus masih berjalan seperti biasanya, tidak ada penutupan, kecuali saat Upacara Buka Luwur.
Rangkaian acara Buka Luwur Makam Sunan Kudus akan berlangsung hingga 10 hari mendatang. Puncak acara berupa pemasangan luwur pada 10 Muharram dan pembagian nasi jangkrik yang akan melibatkan ribuan orang.
Suarabaru.id/Tm