blank
Beberapa warga keturunan Jawa di Suriname melihat secara langsung produksi jamu herbal yang dibuat Kelompok Wanita Tani (KWT) Berdikari di Kelurahan Rojoimo No 35 RT 01 RW 01 Wonosobo. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO-Sejumlah warga Suriname mengaku terpikat dengan aroma dan rasa jamu herbal buatan Kelompok Wanita Tani (KWT) Berdikari di Kelurahan Rojoimo No 35 RT 01 RW 01 Wonosobo. Jamu tradisional tersebut sudah banyak beredar di negara Suriname.

Karena itu, guna melihat dari dekat proses produksi jamu kesehatan tersebut, empat warga di asal benua Amerika Latin itu, selama dua hari Rabu (4/9) hingga Kamis (5/9) mengunjungi showroom jamu herbal dan melihat secara langsung proses pembuatan jamu.

Keempat warga Suriname tersebut yakni Salimin Kerto Kaliyo (keturunan Banyuurip Purworejo), Rukayah (keturunan Kotagede Yogyakarta), Titik Suryati dan Satiyem (keturunan Sidoarjo Jawa Timur). Mereka pun fasih berbahasa Jawa.

Warga Suriname tersebut, kakek dan orang tuanya, lahir negara bagian Amerika Latin. Namun buyutnya merupakan keturunan asli Jawa. Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat dari dekat cara memproduksi jamu herbal yang banyak dikonsumsi warga Suriname.

Pimpinan kunjungan warga Suriname, Salimin Kerto Kaliyo (65), mengatakan selama ini warga keturunan Jawa di Suriname banyak mengkonsumsi minuman rempah beras kencur, cabe lempuyang, temulawak, jahe merah dan daun sirsat yang dibuat KWT Berdikari.

“Minuman herbal atau jamu tradisional instan di Suriname sulit ditemui. Kalaupun warga ingin mengkonsumsi jamu tradisional harus cari bahan di ladang dan mengolah sendiri. Karena olahan sendiri rasanya pahit dan tidak enak,” keluhnya.

Sudah beberapa tahun ini, imbuhnya, warga Suriname mendapat kiriman aneka minuman
herbal buatan KWT Berdikari Wonosobo. Mereka mengaku minuman tradisional yang mensehatkan itu rasanya segar, manis dan enak sehingga banyak yang mengkonsumsi.

blank
Salimin Kerto Kaliyo, warga keturunan Jawa di Suriname. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka )

Minuman Kesehatan

Ketua KWT Berdikari Sudaryati S Sos mengatakan jamu buatannya merupakan jamu tradisional yang mempunyai khasiat untuk kesehatan tubuh. Jahe merah misalnya bisa untuk meningkatkan stamina tubuh bagi pria maupun wanita dan memperlancar air susu.

“Sedang minuman herbal beras kencur bisa melangsingkan tubuh dan menyembuhkan asma, rematik dan migrain. Minuman Cabe lempuyang dapat mengobati batuk dan gatal-gatal di tubuh, menyembuhkan kaki encok dan menambah nafsu makan,” sebutnya.

Sementara itu, minuman serbuk kunyit, tambahnya, bisa menyembuhkan penyakit tipus, kanker, diabetes, anemia dan melancarkan pencernaan. Temu lawak untuk menurunkan kolesterol, trigliserid, hepatitis B, mengatasi gangguan ginjal dan anti oksidan.

“Daun sirsat lempuyang bisa menyembuhkan kanker, asam urat dan menambah darah. Jahe merah bisa meningkatkan gairah seksual, mengatasi nyeri lambung, mengatasi lemah syahwat dan ejakulasi dini bagi yang rutin mengkonsumsi,” katanya.

Selain ingin mengetahui lebih jauh khasiat jamu herbal, warga Suriname juga bisa melihat dari dekat proses produksi jamu tradisional di tempat asalnya. Mereka sangat terkesan dengan kebersihan tempat pembuatan dan komposisi dalam mengolah jamu.

“Apa yang saya lihat di sini bisa diceritakan pada warga keturunan Jawa di Suriname. Karena produksi dijamin bersih dan tanpa campuran zat kimia, warga di Suriname pasti semakin menyukai jamu herbal ini dan rutin mengkonsumsi tiap hari,” kata Salimin.

Menurutnya, warga keturunan Jawa di Suriname terkenal kreatif dalam membuat aneka kuliner tradisional. Jajanan lapis, wajik, klepon, arem-arem dan empon-empon banyak dibuat warga Jawa di Suriname. Mereka juga ingin belajar membuat jamu tradisional.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka