blank
Bupati Wonogiri Joko Sutopo (bediri mengangkat tangan), tampil memberikan pengarahan dalam acara pembukaan Musrenbang tingkat kecamatan yang digelar di Gedung Giri Wahana.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, minta agar penyusunan rencana pembangunan harus memprioritaskan program percepatan pengentasan kemiskinan. Permintaannya ini, Rabu (5/2), disampaikan ketika memberikan sambutan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan.

Kepala Bagian Protokol Komunikasi Pimpinan Pemkab Wonogiri, Haryanto SSTP, MSi, menyatakan, Musrenbang tingkat kecamatan akan digelar di 25 kecamatan se Kabupaten Wonogiri. Agendanya, dimulai dari Tanggal 5 sampai dengan 26 Februari 2020 mendatang. ”Sehari diagendakan Musrenbang di dua kecamatan, dan akan dihadiri langsung oleh Bupati Wonogiri,” jelas Haryanto.

Jadwal perdana Musrenbang tingkat kecamatan, Rabu (5/2), digelar di Kecamatan Wonogiri Kota dan di Kecamatan Selogiri. Untuk Kecamatan Wonogiri Kota, dilaksanakan di Gedung Giri Wahana kompleks Gedung Olahraga (GOR) Giri Mandala Kabupaten Wonogiri.

Kata Bupati, hari ini kita melaksanakan salah satu tahapan dalam proses perencanaan pembangunan di Kabupaten Wonogiri. Forum ini, memfasilitasi dan memberikan ruang seluas-luasnya kepada seluruh elemen masyarakat di tingkat Kecamatan, untuk memberikan usulan rancangan program pembangunan. Dimana Tahun 2020 ini, menjadi awal penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2021.

blank
Di forum Musrenbang Kecamatan Selogiri, Bupati Wonogiri Joko Sutopo (kanan berpeci), mengajak dialog dengan perwakilan kaum muda.

Menyerap Aspirasi
Melalui Musrencang kecamatan, dilaksanakan upaya untuk menyerap aspirasi dari tingkat terbawah, dari seluruh unsur masyarakat tanpa terkecuali. ”Membangun Wonogiri, adalah tugas dan tanggung jawab kita bersama,” tandas Bupati Joko Sutopo, sembari menambahkan banyak usulan-usulan tapi dalam realisasinya tidak semuanya bisa diselenggarakan dengan baik.

Terkait dengan hal tersebut, Bupati, minta untuk mencermati satu per satu usulan dalam Musrenbang, apakah usulan-usulan itu memberikan struktur perbaikan di masyarakat ?  ”Coba cermati apakah merubah kemiskinan kita ? Apa berbasis skala prioritas ? Apa karena ego sektoral belaka ? Kegiatane nek gur gawe talud, gapura, dalan rusak sitik didandani (Kegiatannya kalau hanya membangun talud, gapura, jalan rusak sedikit diperbaiki) kira-kira itu apa bisa mengangkat kemiskinan tidak ?” tanya Bupati kepada hadirin peserta Musrenbang.

Bupati berharap, agar usulan yang disampaikan di forum, bisa berupa problem-problem sosial yang akan mengurai dan menjadi solusi untuk keluar dari masalah kemiskinan. Momentum saat ini, dirasa tepat sebagai ruang partisipatif dalam menentukan arah pembangunan Kabupaten Wonogiri. ”Usulan boleh bebas, tapi tidak sebebas-bebasnya, harus menuju ke pengentasan kemiskinan,” ujarnya.

blank
Para peserta Musrenbang tingkat kecamatan, diberikan kesempatan menyampaikan usulan pembangunan. Yakni dengan memprioritaskan akselerasi pengentasan kemiskinan.

Selain itu, Bupati, minta agar terjadi sinergisitas pengelolaan APBD Kabupaten, Kecamatan dan APB-Desa, untuk membuka ruang bagi kaum perempuan dan peran para pemuda, dalam ikut berpartisipasi membangun wilayah masing-masing. Yakni dengan melibatkan perempuan dan pemuda dalam perencanaan hingga pelaksanaan, di bidang kesehatan, pendidikan, sosial dan kiat peningkatan pendapatan keluarga.

Selanjutnya, tambah Bupati, mainkan peran pemuda di bidang olahraga, iptek dan inovasi desa. Dana desa diminta juga dialokasikan untuk kegiatan perempuan sebesar Rp 100 juta. Lalu bicara kaum muda millenial, sampai saat ini belum tersentuh kelembagaan. ”Kami minta, ini juga difasilitasi,” tandas Bupati sambil menambahkan bahwa semua itu dalam rangka untuk bersama-sama mengentaskan kemiskinan.(Esti, Bagian Protokol Komunikasi Pimpinan Pemkab Wonogiri)

Editor: Bambang Pur