blank
RSUD dr Loekmonohadi Kudus

KUDUS (SUARABARU.ID) – RSUD dr Loekmonohadi saat ini telah menyiapkan satu ruang isolasi yang khusus untuk mengantisipasi kasus penyakit corona jenis baru atau yang dikenal dengan Novel Corona Virus (nCOV) yang mewabah dari China. Ruang isolasi tersebut untuk mengkarantina pasien atau orang yang diduga terjangkit wabah yang telah menghebohkan dunia tersebut.

Direktur RSUD dr Loekmono Hadi Kudus, Abdul Aziz Achyar mengatakan, satu ruang isolasi tersebut terletak di bagian luar bangunan rumah sakit atau berada di samping ruang IGD. Ruang tersebut dilengkapi dengan dua tempat tidur, dan peralatan medis sebagai ruang isolasi.

“Ruang ini kami siapkan mulai hari ini. Dan akan siap seutuhnya dalam beberapa hari ke depan,” kata Aziz.

Dijelaskan, teknologi yang digunakan untuk ruang isolasi corona sama dengan ruang isolasi Tuberkulosis MDR yakni menggunakan tekanan negatif.

“Ruang tersebut tidak menggunakan fasilitas pendingin ruang. Tapi menggunakan kipas angin dan penyedot udara,” jelasnya.

Ditambahkan, penyediaan ruang khusus ini lantaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Kesehatan menunjuk 10 rumah sakit di Jateng sebagai rujukan, apabila ditemukan pasien yang diduga terinfeksi Corona. “Salah satu rumah sakit itu RSUD Kudus,” ujarnya.

Sementara, Kabid Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, M. Nasiban, mengungkapkan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penykait Kemenkes RI telah mengeluarkan surat edaran keseluruh Dinas Kesehatan Provinsi se Indonesia.

Termasuk Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, juga mengeluarkan surat edaran ke seluruh Dinas Kesehatan di kabupaten/kota. Dan itu terkait kesiapsiagaan dan antisipasi penyebaran penyakit Pneumonia berat yang belum diketahui etiologinya.

“Jadi, kami di daerah juga diinstruksikan untuk waspada dan siaga,”katanya.

Selain itu, RSUD Kudus juga telah ditunjuk bersama sejumlah RS lain di Jawa Tengah yakni Tegal, Pekalongan, Kendal, Solo, Purwokerto serta Kudus. Untuk Semarang yang ditunjuk adalah RSUP Kariadi, sedangkan Kudus di RSUD dr. Loekmonohadi.

Sampai sejauh ini kata Nasiban, memang belum diketahui secara pasti penyebaran virus Corona ini. Hanya saja, dari informasi yang tersebar bahwa virus itu didapatkan dari kelelawar dan tikus. Karena menurut informasi yang ada, di Tiongkok itu sebagian masyarakatnya juga mengkonsumsi binatang – binatang itu.

Senada, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Penular (P2PL) Nuryanto menambahkan,  gejala – gejalanya seperti halnya Pneumonia lainnya yakni demam dan batuk serta sesak nafas. Gejala ini mirip gejala flu yang disebabkan oleh virus tapi bukan virus Corona, bakteri ataupun jamur.

Untuk itu bila masyarakat mengalami gejala demam dan batuk agar memakai masker dan cuci tangan dengan sabun. Selain itu bila mengalami gejala mirip flu agar segera ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan.

Tm/Ab