blank
Riyad Mahrez/dok

SUEZ – Aljazair favorit melejit ke semifinal Piala Afrika 2019. Si Rubah Padang Pasir diunggulkan bisa mengatasi Pantai Gading pada laga perempat final di Stadion New Suez, Suez, Kamis (11/7). Skuad arahan Djamel Belmadi memang tampil oke di Mesir. Dalam empat pertandingan, Riyad Mahrez dan kolega selalu menang plus tanpa kebobolan. Duel ini merupakan ulangan perempat final Piala Afrika 2015. Kala itu Pantai Gading keluar sebagai pemenang. Namun, performa Si Gajah di Mesir kurang mentereng.

Dari rekor pertemuan, kedua tim berimbang. Aljazair dan Pantai Gading sama-sama menang delapan kali. Tujuh partai lain berakhir seri. Si Rubah Padang Pasir, yang belum memenangi trofi sejak 1990, diperkuat sejumlah pemain bertalenta. Ada sang kapten, Riyad Mahrez (Manchester City), lalu Youcef Atal (Nice), dan Yacine Brahimi (Porto). Dengan skema 4-1-4-1, Belmadi sukses membentuk tim yang seimbang. Mereka kuat di lini belakang, mantap di tengah, dan garang di depan.

Mahrez menjadi otak permainan melalui kecepatan dan kelincahannya. Dia sangat fasih bergerak di dari sisi kanan. Konsistensi Mahrez mendapat dukungan yang baik dari rekan-rekannya. Selain berkualitas, kekompakan Aljazair juga pantas diacungi jempol.

Secara teknis, The Elephants sebenarnya tidak di bawah Aljazair. Hanya, team work pasukan arahan Ibrahim Kamara masih di bawah Si Rubah Padang Pasir. Pemain Pantai Gading yang paling diharapkan bersinar di Mesir, Nicolas Pepe, justru bermain di bawah standar. Pepe mudah kehilangan bola dan kesulitan mengirim umpan-umpan silang. Penyerang Lille itu cuma menonjol dalam mengambil bola-bola mati.

Kendati Pepe memble, Kamara masih punya Wilfried Zaha dan Franck Kessie. Zaha membuktikan kelasnya sebagai tukang gedor dengan menyumbang dua gol. Jika mendapat ruang, winger Crystal Palace itu punya tendangan mematikan. Dalam posisi sulit pun, Zaha bisa melepaskan tembakan bertenaga. Peluang Si Gajah untuk mengimbangi Aljazair bakal tergantung pada performa Kessie. Gelandang AC Milan itu adalah otak permainan timnya. Bersama Serey Die, dia mampu membantu skuadnya bertahan hingga perempat final. (rr)