KUDUS – Sejak awal kepemimpinan, Bupati Kudus H.M. Tamzil telah berkomitmen menuju Kudus yang sehat. Beberapa gerakan kebersihan seperti Kudus bebas sampah 2025, maupun gerakan cuci tangan pakai sabun telah disosialisasikan dengan gencar Pemkab Kudus sejak 2018.
Kali ini, Pemkab Kudus akan merealisasikan salah satu pilar dari Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yakni ODF (Open Defecation Free) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS). Rapat rencana verifikasi ODF dihadiri oleh H.M. Tamzil di Command Center, Rabu (10/7).
Bupati sepakat verifikasi ODF di Kudus dilaksanakan di Agustus seperti yang telah direncanakan Dinas Kesehatan Kudus. Pasalnya, selama ini Kudus telah berkomitmen untuk menjadi kabupaten sehat. H.M. Tamzil memaparkan Universal Health Coverage (UHC) Kudus mencapai 96 persen.
Begitu pula pengelolaan bank sampah Kudus yang telah mencapai 50 persen. ODF dinilai sejalan dengan tujuan Kudus menjadi Kabupaten sehat. “Saya mendukung penuh verifikasi dan deklarasi ODF dilaksanakan tahun ini. Saya siap untuk membuatkan aturan maupun meninjau langsung untuk persiapan verifikasi. Kami siap untuk terus mensosialisasikan terkait ODF ke masyarakat,” ujarnya.
Kedepan, H.M. Tamzil bertekad merealisasikan keempat pilar lain dalam STBM. Keempat pilar tersebut meliputi cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan yang sehat, pengelolaan sampah yang benar, dan mengelola limbah cair yang aman. H.M. Tamzil optimis Kudus siap merealisasikan kelima pilar mewujudkan Kudus yang sehat. “Insya Allah Kudus siap merealisasikan lima pilar STBM,” ungkapnya.
Camat dan puskesmas diminta selalu mensosialisasikan ke masyarakat agar tidak BAB sembarangan. Pihaknya menjelaskan, ODF tak akan tercapai tanpa bantuan semua pihak. “Bapak dan ibu camat saya beri tambahan pekerjaan untuk mensosialisasikan ke masyarakat agar tidak BAB sembarangan, tentu saja bekerjasama dengan puskesmas,” ucapnya.
Sementara itu Kabid Kesmas Dinkes Provinsi Jateng, dr Wahyu Setianingsih, M.Kes. Epid menyatakan Kabupaten Kudus akan menjadi kabupaten ke-13 yang berdeklarasi ODF. Rencananya ada sekitar 30-40 orang yang akan memverifikasi ODF, berasal dari unsur OPD Provinsi Jateng dan kabupaten sekitar Kudus.
Pihaknya berpesan agar pembinaan masyarakat tidak BAB sembarangan tidak selesai saat deklarasi. “Mengubah kebiasaan itu sulit, jadi jangan lantas selesai ketika sudah deklarasi ODF. Pembinaan harus terus dilaksanakan agar realisasi ODF benar-benar 100 persen,” jelasnya.(SuaraBaru.id)